Trauma Diselingkuhi Suami? Buat Para Istri, dr Aisah Dahlan Punya Cara Mengobati Luka Batin Anda


inNalar.com –
dr Aisah Dahlan, seorang dokter sekaligus praktisi neuroparenting dan hipnoterapi mengungkap cara mengobati trauma ketika istri diselingkuhi suami.

Cara mengobati trauma terhadap perselingkuhan dari dr Aisah Dahlan dikhususkan bagi istri ini senada dengan realita yang diungkap dalam sebuah penelitian.

Penelitian dari University of Colorado Boulder’s, Departemen Psikologi dan Ilmu Saraf (2018) mengungkap fakta bahwa kejadian kasus perselingkuhan lebih banyak dilakukan pria ketimbang wanita.

Baca Juga: Ini Dosa Besar Istri ke Suami yang Tak Diampuni Allah, Syekh Ali Jaber: Malaikat Laknat Hidupnya Setiap Malam

Menurut hasil penelitian tersebut, persentase pria yang berselingkuh mencapai 21%, sedangkan wanita hanya 13%.

Persentase tersebut didapatkan para peneliti dari kasus selingkuh yang terjadi di seluruh dunia dan diwakili oleh 13.030 responden.

Inilah mengapa nasihat dr Aisah Dahlan bagi para istri yang mengalami luka trauma akibat diselingkuhi suami menjadi sangat tepat sasaran.

Baca Juga: Cukup Pakai 3 Bahan Alami, Ini Resep Minuman Pembakar Lemak dari dr. Zaidul Akbar

Hasil data ini pun sekaligus dapat menjadi penghiburan bagi para wanita yang tengah dikhianati oleh pasangannya.

Lantas, bagaimana cara mengobati trauma diselingkuhi suami sebagaimana yang disarankan dr Aisah Dahlan?

Dalam sebuah seminar daring, beliau beberkan cara mengobati trauma perselingkuhan bagi para istri. Bagaimana pun, rasa sakit hati mendalam yang dialami oleh para wanita yang diselingkuhi suami patut diakui.

Baca Juga: Ampuh Turunkan Kolesterol, dr Zaidul Akbar Ungkap Cara Mengkonsumsi Daun Kelor yang Benar

Pasalnya, wanita memang terbukti lebih kuat dalam mengingat memori buruk daripada pria. Terbukti dalam sebuah penelitian Universitat Basel (2015) menunjukkan wanita lebih unggul dan cenderung emosional dalam hal mengingat kenangan masa lalu daripada pria, melansir dari Science Daily.

Untuk mengatasi rasa trauma akibat perselingkuhan, dr Aisah Dahlan menyarankan agar para istri bersegera melafazkan satu kata ajaib berikut. Apakah itu?

Satu lafaz ajaib tersebut adalah ucapan ‘istighfar’ sembari mengingat ayat al Quran yang menerangkan kita untuk senantiasa berlemah lembut pada suatu peristiwa meski hal tersebut amat menyakitkan bagi hati seorang wanita.

Baca Juga: Tes IQ 5 Detik: Temukan Ada Berapa Buku dalam Gambar? Jawabannya Bukan 1

“Ya Allah, saya maafkan suamiku ya Allah, sebut namanya suami sambil bayangin suami ada di depan. Ampuni dia ya Allah, gitu. Berulang-ulang,” terang dr Aisah Dahlan saat mempraktekkan doa yang dapat diterapkan bagi para istri.

Lafaz istighfar yang disertai dengan permohonan ampun kepada Allah untuk suami atas perselingkuhan yang dilakukannya menjadi salah satu cara untuk mengobati trauma dalam diri Anda.

“Karena kalau kita sudah melafazhkan apa keinginan kita, itu Allah ta’ala yang tinggal mengatur. Itu juga tinggal Allah yang atur,” lanjut dr Aisah Dahlan.

Baca Juga: Meski Banyak Khasiat, Pisang Tidak Dianjurkan buat 5 Kelompok Ini: Anda Termasuk?

Jika pun keluh kesah mengenai peristiwa perselingkuhan yang telah berlalu tidak tertahankan untuk diucap kepada suami, menurutnya, tidak perlu ditahan.

Komunikasikan bahwa kondisi Anda sedang tidak baik-baik saja dan satu-satunya cara untuk mengobatinya adalah dengan melimpahkan keluh kesah.

Namun perlu diingat, awali pembicaraan dengan suami dengan kata ‘maaf’ agar suami Anda juga ikut menyamakan frekuensi dan memahami kondisi Anda yang sedang tidak baik-baik saja.

Bagi suami yang sempat menyakiti istrinya pun perlu bersabar. Pasalnya tindakan pengulangan atau mengungkit-ungkit istri yang diselingkuhi suami adalah respon bawaan dari otak yang secara naluri akan terjadi. 

Itulah mengapa wanita pun, kata dr Aisah Dahlan, sering disebut sebagai ‘Ahli Sejarah’. Dengan demikian dalam hal ini istri berkewajiban melatih diri untuk menahan diri terlalu banyak mengungkit kesalahan suami demikian pula suami diharapkan tetap bersabar menjadi pendengar yang baik.***

Rekomendasi