Tragis, Tambang Batu Bara PT NAL Meledak di Sawahlunto, 9 Korban Meninggal Dunia, 1 Orang Belum Ditemukan

inNalar.com – Peristiwa tragis terjadi, tambang batu bara meledak di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Kejadian malang tersebut terjadi pada Jumat, 9 Desember 2022. Tepatnya di PT Nusa Alam Lestari (NAL), Talawi, Sawahlunto.

Berdasarkan penelusuran inNalar.com dari berbagai sumber, peristiwa ledakan tambang batu bara itu terjadi sekitar pukul 8.30 WIB pagi.

Baca Juga: Praktis! Ini Syarat dan Cara Membuat SKCK Secara Online Anti Ribet dan Tidak Perlu Antre Lama

Informasi terkahir dari Basarnas Kota Padang, melaporkan bahwa setidaknya 9 orang korban dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, 4 orang korban lainnya yang sempat terjebak di tambang batu bara tersebut dapat berhasil selamat.

Per pukul 15.15 WIB, tim gabungan masih melakukan evakuasi karna diduga masuh ada 1 korban lagi yang masih belum ditemukan.

Baca Juga: Persija Jakarta vs Persik Kediri: Resky Fandi Tegaskan Kelemahan BRI Liga 1 2022 Tak Boleh Jadi Alasan

Upaya tim dalam melakukan evakuasi korban dari tambang dengan menggunakan blower karena kondisi di dalam yang banyak mengandung gas metana dan gas lainnya.

Mengenal PT Nusantara Alam Lestari (NAL), Tambang Batu Bara yang Meledak di Sawahlunto

PT NAL adalah tambang yang terletak di Talawi, Sawahlunto dan pertama kali beroprasi mulai tahun 2004.

Baca Juga: Cha Eun Woo Berubah jadi John, Pendeta Ganteng di Drama Korea Island: Pesonanya Buat Wanita Tergila-gila

Namun, baru pada tahun 2006 PT NAL memiliki izin legal untuk mengekplorasi batu bara di Kota Tambang Warisan UNESCO tersebut.

Wilayah Sawahlunto memang dikenal memiliki sumber daya alam berupa batu bara yang melimpah.

Bahkan, kegiatan pertambangan sudah ada di wilayah tersebut semenjak zaman penjajahan Belanda.

Baca Juga: Download Reborn Rich Episode 9 Sub Indo di Link VIU Berikut, Bukan di LK21: Jin Do Jun Atur Strategi Apa Lagi?

Awalnya, PT NAL menggunakan metode ledakan untuk menghasilkan batu bara. Namun, kini mereka telah beralih menggunakan metode lainnya.

Metode lainnya yang mereka gunakan adalah metode tambang bawah tanah. Alasannya, metode sebelumnya sudah tidak ekonomis.

Metode penambangan bawah tanah inilah yang mengakibatkan belasan korban terjebak di dalam lobang galian.

Baca Juga: Sosok Keluarga Erina Gudono, Calon Besan Presiden Jokowi Ternyata Bukan Berasal dari Kalangan Sembarangan

Apalagi, jika dalam melakukan aktivitas penambangan alat dan prasarana yang kurang memadai, maka dapat menjadi faktor pemicu jatuhnya korban.

Kendati demikian, hingga kini aparat terkait masih menyelidiki penyebab pasti dari kejadian ini. ***

Rekomendasi