

inNalar.com – Simak selengkapnya kabar terbaru dari kejadian selain tragedi Kanjuruhan, kejadian serupa terjadi kembali di Liga Argentina, 100 luka-luka dan 1 tewas.
Sebelumnya telah terjadi kejadian yang menelan banyak korban di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan lebih dari 100 orang akibat tembakan gas air mata.
Namun, kembali terjadi kejadian serupa yang menimpa negara Argentina yaitu pada Laga Argentina antara Gimnasia La Blata dan Boca Juniors sehingga menewaskan 1 orang dan 100 luka-luka.
Tak lama kemudian, Menteri Keamanan Buenos Aires Serguo Berni mengonfirmasi satu penonton tewas. Pria berusia 57 tahun terkonfirmasi tewas akibat serangan jantung, saat dipindahkan dari stadion ke rumah sakit.
Bentrok itu kini coba diusut, dengan dugaan awal adalah penjualan tiket yang melebihi kapasitas. Wasit Hernan Mastrangelo mengatakan, situasinya sungguh buruk. Ia menyebut gas air mata membuat udara tak bisa dipakai bernapas.
Kejadian di Argentina itu cuma berselang sepekan, sejak peristiwa serupa juga terjadi di Indonesia. Di Stadion Kanjuruhan, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, ratusan suporter tewas, yang banyak dinilai akibat kekerasan aparat.
Invasi suporter ke lapangan, ditanggapi aparat dengan kekerasan. Pentungan, tendangan, dan gas air mata ditembakkan polisi ke beberapa area stadion, yang menyebabkan kepanikan di tribun.
Banyak penonton kemudian bernasib malang, karena terinjak-injak dan kehabisan napas karena kesulitan keluar dari stadion. Sebanyak 131 penonton tewas, menjadikan Tragedi Kanjuruhan tragedi sepakbola terbesar kedua di dunia.
Kejadian tersebut mengakibatkan terhentinya laga akibat bentrok polisi dengan suporter di luar stadion Juan Carmello Zerillo, La Plata pada Jumat 7 Oktober 2022.
Dalam kejadian tersebut polisi yang terlibat bentrok dengan para suporter harus menembakan gas air mata dan peluru karet untuk memukul mundur suporter yang memaksa masuk.
Penonton yang saat itu berada di tribun juga berlarian ke lapangan untuk mencari tempat yang lebih aman dan ada beberapa suporter yang menerobos pagar untuk mencoba masuk ke lapangan.
Pemerintah provinsi Buenos Aires Argentina mengatakan telah memecat kepala operasi keamanan yang dilakukan pada Kamis di luar stadion sepak bola, yang mengakibatkan bentrokan keras dan kematian seorang penggemar.
Polisi menembakkan gas air mata di luar stadion saat pertandingan liga antara Gimnasia La Plata melawan Boca Juniors, yang kemudian melayang ke dalam stadion sehingga menyulitkan pemain dan penonton untuk bernapas, menyebabkan orang-orang pergi dalam keadaan panik.
Sekitar 10.000 orang telah menunggu di luar stadion Juan Zerillo La Plata karena tidak dapat menonton pertandingan, menurut petugas keamanan, dengan 20.000 lainnya sudah memenuhi di dalam.
Pihak berwenang Argentina mengatakan pada hari Jumat bahwa polisi menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk memaksa para penggemar mundur ketika mereka mencoba masuk secara paksa.***