Total Produksi Batu Bara Mencapai 56,2 Juta Ton, Segini Jumlah Aset dan Pendapatan PT Bumi Resources, Merosot dari Tahun 2022?

inNalar.com – Hingga bulan September 2023 PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat bahwa total produksinya mencapai 56,2 juta ton.

Angka 56,2 juta ton tersebut meningkat jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2022 sebanyak 53,7 ton.

Peningkatan angka produksi tersebut diakibatkan kondisi cuaca yang mendukung.

Baca Juga: Gelontorkan Investasi Rp1,2 Triliun dari Capex, PT Timah Bangun Smelter Otomatis di Muntok Bangka Belitung

Bumi berencana akan mengembangkan proyek gasifikasi batu bara di Indonesia.

Nantinya, korporasi ini akan menggandeng mitra baru berasal dari china untuk pengembangan proyek hilirisasi tersebut.

Hingga kini, perusahaan masih berdiskusi dengan berbagai pihap untuk menggarap proyek hilirisasi ini.

Baca Juga: UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023: Sinergi Bersama Diperlukan untuk Membawa UMKM ke Panggung Global

Bumi juga terbuka untuk bekerja sama dengan pihak manapun yang berminat untuk menggarap proyek ini secara efektif dan efisien.

Meskipun begitu, dalam pemilihan mitra bisnis, perusahaan akan mempertimbangkan berbagai aspek.

Berbagai aspek tersebut meliputi teknologi, pembaharuan, dan pendanaan hijau.

Baca Juga: Bersama BRI Peduli, Kelompok Maratua Kolaborasi Lestarikan Terumbu Karang

Selain itu, PT Bumi Resources juga akan melihat potensi keuntungan dari insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk mengerjakan proyek yang berbeda dari proyek lainnya.

Alami peningkatan produksi, tetapi jumlah aset perusahan ini menurun dari tahun lalu pada periode yang sama.

Menurut laporan keuangan resmi dari Bumi, diketahui pada tahun 2022 jumlah asetnya mencapai 4,4 miliar USD.

Baca Juga: Sempat Dicaplok Oknum Warga, Lahan Eks Tambang Timah di Bangka Belitung Seluas 41,344 Ha Ini akan Diolah Kembali oleh Perusahaan Ini!

Sementara itu, pada tahun 2023 jumlah aset yang dimiliki bumi turun menjadi 4,1 miliar USD.

Jadi, jumlah aset Bumi dari tahun 2022 hingga tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 300 juta USD.

Selain itu, jumlah utang Bumi pada tahun yang sama mencapai 1,6 miliar USD dan pada tahun 2023 mencapai 1,3 miliar USD.

Baca Juga: Sempat Dicaplok Oknum Warga, Lahan Eks Tambang Timah di Bangka Belitung Seluas 41,344 Ha Ini akan Diolah Kembali oleh Perusahaan Ini!

Dilihat dari segi pendapatan juga perusahaan ini mengalami penurunan dalam setahun terakhir dari Rp1,3 miliar USD di tahun lalu, menjadi Rp1,1 miliar USD pada tahun ini.

Kendati demikian, pada tahun 2024 mendatang perusahaan ini akan mengalokasikan belanja modal sebesar 14 Juta US hingga 18 juta USD.***

Rekomendasi