

inNalar.com – Bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan, resmi direkrut klub kasta kedua Liga Jepang (J2 League), Tokyo Verdy. Ia direkrut dari PSIS Semarang tanpa sepeserpun mahar.
Pemain kelahiran Blora ini direkrut dengan durasi kontrak selama dua tahun. Arhan akan menjalani rangkaian protokol kesetahan (prokes) dan tes medis, setelah kemudian diperkenalkan secara resmi oleh Tokyo Verdy.
Tokyo Verdy adalah klub J2 League yang berbasis di Chōfu, Tokyo. Didirikan sebagai Yomiuri FC pada tahun 1969.
Verdy adalah salah satu klub paling sukses di J.League, dengan penghargaan 2 gelar J.League, 5 Piala Kaisar, 6 Piala JSL / Piala J.League dan gelar Kejuaraan Klub Asia.
Ia juga menorehkan prestasi sebagai tim tersukses dalam sejarah sepak bola Jepang dengan 25 gelar. Klub ini adalah anggota asli dari J.League pada tahun 1993.
Terinspirasi oleh medali perunggu Jepang di Turnamen Sepak Bola Olimpiade 1968, Matsutaro Shoriki, Pimpinan Grup Yomiuri, mendirikan Yomiuri FC pada tahun 1969. Jepang tidak memiliki liga profesional pada saat itu, jadi sebagian besar klub adalah tim amatir atau dan milik korporat.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Diisukan Berebut Ban Kapten dengan Maguire, Simak Fakta Selengkapnya Berikut Ini
Sejak awal, Yomiuri memiliki ambisi yang tinggi. Mereka membangun tempat latihan baru dan mencurahkan sumber daya yang signifikan, untuk mengembangkan sistem pemuda yang setara dengan klub-klub besar Eropa.
Pada tahun 1972, klub memasuki divisi kedua Liga Sepak Bola Jepang, dan mendatangkan beberapa pemain Belanda serta pemain Brasil keturunan Jepang. George Yonashiro, adalah nyawa tim selama tahun-tahun awal.
Ia kemudian dijuluki ‘Mr. Yomiuri’, dan berperan penting dalam membujuk pemain depan Brasil berusia 20 tahun, Ruy Ramos, untuk bergabung pada 1977.
Ramos menjadi pilar tim Verdy, dan mengenakan nomor punggung 10 untuk Timnas Jepang setelah dinaturalisasi. Verdy lalu dipromosikan ke J League pada tahun 1977. Kombinasi pemain muda dan pemain berbakat asal Brazil terbukti menjadi resep sukses di era 1980-an.
Ramos, gelandang Tetsuya Totsuka, dan bek Hisashi Kato dan Satoshi Tsunami menjadi andalan di tim nasional sekaligus membantu Verdy memenangkan lima gelar domestik dalam satu dekade, sebelum dimulainya J.League profesional pada tahun 1993.
Masa keemasan klub kemudian hadir di tahun-tahun awal liga baru. Pemain seperti Ramos dan penyerang Kazuyoshi Miura, yang pernah bermain untuk klub Brazil Santos, menyapu bersih setiap tim dalam pertandingan yang mereka lalui.
Verdy dinobatkan sebagai kampiun J League pada 1993 dan 1994. Miura mencetak 20 gol pada tahun 1993 untuk menjadi pemain Jepang dengan skor tertinggi musim ini dan memenangkan penghargaan MVP J.League perdana.
‘King Kazu’ kemudian menjadi orang Jepang pertama yang bermain di Serie A, ketika ia menandatangani kontrak dengan Genoa pada 1994.
Meskipun akhirnya ia kembali ke Verdy pada tahun berikutnya. Perselisihannya dengan pemain Yokohama Marinos, Masami Ihara, menambah bumbu persaingan sengit antara kedua klub.
Baca Juga: Nasib Rumah Tempat Tinggal Song Joong Ki dengan Song Hye Kyo Selama Menikah Berakhir Begini
Sejumlah gelar dalam dua musim pertama menunjukkan Verdy akan mendominasi J.League selama bertahun-tahun setelahnya. Namun, kilau klub mulai memudar dari pertengahan 90-an dan aliran tropi dengan cepat mengering.
Keterpurukan Verdy dimulai pada awal dekade ini, dan meskipun mantan pelatih Osvaldo Ardiles mempertahankan tim di divisi teratas pada 2003 dan 2004, tim ibu kota tersebut kemudian terdegradasi pada musim berikutnya setelah berakhir di peringkat 17 dari 18 tim.
Pada 2006, Verdy dipegang oleh pelatih yang adalah legenda klub mereka, Ruy Ramos. Direkrutnya striker tajam asal Brazil, Hulk (saat ini bersama Porto), kemudian memberi pengaruh besar karena berhasil finis di peringkat kedua pada 2007.
Verdy pun kembali ke J League. Namun sayangnya Verdy finis di urutan ke-17 pada 2008. Mereka pun kembali ke J2 League.
Saat ini, dalam gelaran J2 League di musim 2022, Tokyo Verdy menempati urutan ke-5 klasemen sementara J2 League. Verdy baru memainkan satu pertandingan melawan V-Varen Nagasaki dalam pekan pertama J2 League, dengan skor akhir 1-1. Ini membuat Verdy hanya mengoleksi satu poin di pekan pertama J2 League.***