

inNalar.com – Bioetanol merupakan salah satu jenis bahan bakar yang diproses lewat fermentasi bahan-bahan organik. Utamanya adalah tumbuhan yang memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi.
Drajad Hari Wibowo selaku Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran mengungkapkan bahwa pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 ini bakal memperbanyak produksi bioetanol di tanah air.
Tujuannya adalah sebagai bentuk transisi energi bersih di Indonesia. Program andalan tersebut akan dikembangkan memakai tebu dan singkong.
Drajad berpendapat bahwa pengembangan jenis bahan bakar ini dapat membuka peluang lapangan kerja yang sangat tinggi.
Dengan begitu, nilai ekonomisnya pun jauh lebih cepat tercapai. Akan tetapi, pasangan capres cawapres ini juga tetap memperhatikan sumber energi bersih lain.
Seperti energi tenaga panas bumi, air, angin, gelombang laut, dan energi tenaga surya agar daya saing ekonomi terpenuhi.
Tidak hanya bioetanol, Drajad juga menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran bakal melanjutkan peningkatan Bahan Bakar Nabati atau BBN untuk transportasi.
Kemudian akan mendorong pula adopsi kendaraan listrik sebagai transportasi umum di tanah air.
Melansir dari Antara, kebijakan yang sekaligus menjadi strategi transisi energi ini juga dimaksudkan untuk mendorong kemandirian gula secara nasional.
Hal ini disampaikan pada acara webinar bertajuk “Meneropong Bioenergi di Tangah Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024” pada 10 Januari 2024.
Drajad kemudian menyampaikan bahwa pengembangan bioetanol ini telah disampaikan oleh Prabowo dalam berbagai kesempatan bahkan sejak tahun 2010 lalu.
Menurutnya, penggunaan energi terbarukan dari nabati di tanah air masih sangat rendah.
Itulah mengapa Prabowo-Gibran akan menggenjot pengembangannya dan memperbanyak lagi sumber bioetanol jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Selain itu, akan dilakukan pula konversi batu bara menjadi gas di mulut tambang.
Hal tersebut berguna untuk membantu menurunkan angka polusi sekaligus mendorong pengembangan energi terbarukan.
Baca Juga: Percepat Commisioning Smelter, Jumlah Keuntungan PT Amman Mineral Internasional Anjlok
Nantinya hal ini akan dilakukan dengan memanfaatkan potensi pengembangannya di masing-masing daerah.
Hilirisasi menuju bioetanol tentu akan menciptakan ketahanan energi secara nasional.
Dengan begitu, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor BBM serta dapat menciptakan bauran energi baru yang jauh lebih ramah terhadap lingkungan sekitarnya. ***