Tindakan ICC Mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan Kejahatan Perang di Gaza Terhadap Netanyahu Memicu Reaksi AS

inNalar.com – Keputusan Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan menteri pertahanannya telah memicu reaksi keras dari AS maupun kelompok pro Israel.

Presiden AS Joe Biden, seorang pendukung setia Israel, yang terus memberikan miliaran dolar senjata Amerika yang digunakan dalam kehancuran Gaza, menggambarkan tuduhan ICC keterlaluan.

Selain itu, Biden juga menolak perbandingan Israel dengan Hamas atas tuduhan perang. kejahatan dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Baca Juga: Modal Masuknya Mencapai Rp474 Juta, Sekolah Persiapan di London Ini Dulunya Cuma Terima 13 Murid

Permohonan Jaksa untuk surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel dan Hamas adalah tonggak sejarah dalam akuntabilitas dalam menghadapi impunitas selama beberapa dekade atas kejahatan perang.

Sarah Leah Whitson selaku direktur eksekutif menyatakan janji Kongres AS untuk menyerang jaksa dan ICC merupakan serangan terhadap keadilan internasional dan supremasi hukum.

Sementara Jaksa telah meminta surat perintah penangkapan awal atas kejahatan perang terkait dengan perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Juga: Berdiri pada Tahun 1440, SMA Asrama di Inggris Ini Jadi Sekolah ‘Langganan’ Keluarga Kerajaan Britania Raya

Surat perintah berikutnya harus mendakwa pejabat Israel atas usaha pemukiman mereka yang sedang berlangsung, yang juga merupakan kejahatan perang berdasarkan Statuta Roma.

Setiap upaya untuk ‘menyeimbangkan’ surat perintah penangkapan terhadap pejabat Israel dengan jumlah surat perintah penangkapan yang sama terhadap pejabat Palestina akan menjadi sebuah konsesi yang memalukan terhadap perhitungan politik.

Sekelompok 12 Senator AS bersepakat untuk menulis laporan agar ICC mungkin mempertimbangkan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap Perdana Menteri Israel.

Baca Juga: Muridnya Gak Sampai 100 Orang, Berikut 3 SMA Swasta Tersepi di Blimbing, Kota Malang: Ada yang Gurunya Cuma 3!

Mereka menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak sah dan tidak memiliki dasar hukum.

12 senator tersebut juga mengancam bahwa jika tindakan tersebut dilakukan maka akan mengakibatkan sanksi berar terhadap institusi ICC.

Selain itu, mereka juga mengancam jika ICC mengeluarkan surat perintah tersebut maka mereka juga menafsirkan bahwa ini bukan hanya sebagai ancaman terhadap kedaulatan Israel tetapi juga terhadap kedaulatan Amerika Serikat.

Baca Juga: Cara Mudah dan Praktis Top Up Diamond Free Fire di Gaskeun Top Up

Namun, Nihad Awad selaku Direktur Eksekutif Nasional Dewan Hubungan Amerika Islam menyatakan sikap sebaliknya.

Ia mengatakan bahwa Biden tidak boleh mencampuri permohonan surat perintah penangkapan yang jelas dan kredibel yang diminta oleh jaksa ICC terhadap para pemimpin Israel yang bertanggung jawab atas kejahatan perang genosida di Gaza.

Nihad Awat juga menyampaikan bahwa Benjamin Netanyahu adalah seorang pembunuh massal rasis yang tidak berniat menghentikan kampanye kelaparan dan pembantaian di Rafah dan wilayah Gaza lainnya kecuali Presiden Biden memaksanya untuk berhenti.***

 

Rekomendasi