TikTok Akuisisi Tokopedia, Saham GOTO Langsung Terjun Bebas: Pertanda Apa?

inNalar.com – Pada 11 Desember 2023, GOTO Group di laman resminya mengumumkan bahwa TikTok berkomitmen untuk melakukan investasi jangka panjang.

Investasi sejumlah USD1,5 miliar atau setara Rp23,38 triliun rupiah memungkinkan TikTok menguasai 75,01 persen dari keseluruhan modal di Tokopedia.

Sehingga, perusahaan yang tadinya memegang kepemilikan toko online ini, persentase hak modalnya menurun menjadi 24,99 persen saja.

Baca Juga: Awas Tergiur! BNI Pasang Promo Menarik Akhir Tahun: Jalan-jalan Dapat Diskon Rp1,2 Juta di Agoda, Batik Air dan Traveloka, Kok Bisa?

Investasi ini dilakukan dalam jangka panjang dan bertahap, dengan target selesai pada kuartal pertama tahun 2024.

Melalui laman resminya, pihak perusahaan ‘toko hijau’ ini berharap bahwa kemitraan tersebut mampu memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Selain itu, kerja sama ini diharapkan mampu memberdayakan dan memperluas jangkauan pasar bagi para pelaku UMKM nasional.

Baca Juga: Ford Terpikat Megaproyek Rp67,5 Triliun, Smelter Nikel di Kolaka Sulawesi Tenggara Ini Digarap 3 Emiten Global, Siapa Saja?

Kedua perusahaan ini menargetkan terciptanya jutaan lapangan kerja baru untuk warga Indonesia dalam lima tahun mendatang.

Sejak tersiar kabar bahwa TikTok berinvestasi di Tokopedia, saham GOTO Group menurun RP22 rupiah per saham atau setara 20,37 persen.

Padahal, sebelumnya perusahaan ini memiliki saham yang paling aktif di Bursa Efek Indonesia, baik dari segi volume, nilai, hingga frekuensi transaksinya.

Baca Juga: Jadwal Live Streaming BWF World Tour Finals 2023 di TV Nasional, Mulai Kapan?

Bahkan, perusahaan lokal ini disebut sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia yang menyediakan ekosistem on-demand services, e-commerce, dan financial technology.

Penurunan saham ini tentu menandakan pengalihan kekuasaan Tokopedia kepada TikTok yang menjadi platform entertainment global terdepan.

GOTO Group mengumumkan bahwa kemitraan strategis ini akan diawali dengan periode uji coba yang diawasi oleh kementerian dan lembaga terkait.

Baca Juga: Investasi Rp16,5 Triliun, Raja Tambang di Halmahera Maluku Utara Ini Punya Pabrik Nikel Sulfat Tercanggih, Mampu Sulap Bahan Kadar Rendah Jadi…

Uji coba tersebut dimulai dengan program kampanye Beli Lokal pada 12 Desember 2023, yang bertepatan dengan Hari Belanja Nasional (Harbolnas).

Program ini juga merupakan inisiatif pemerintah Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital melalui pemberdayaan UMKM.

Setelah kedua bisnis ini digabung, ditaksir sebanyak 90 persen merchant merupakan pelaku UMKM.

Baca Juga: Lulusan S1 Bisa Jadi Pengawas Obat dan Makanan, Gaji PNS di BPOM Jabatan Ahli Ini Bikin Happy Tiap Bulan, Tertinggi Capai Rp10 Jutaan?

Informasi tambahan, dukungan yang diberikan oleh kedua perusahaan ini kepada pelaku UMKM di antaranya adalah;

– Dukungan pemasaran, praktik bisnis, dan branding produk yang berkelanjutan bagi para pedagang;

– Dukungan promosi yang menjangkau pasar lokal hingga internasional;

Baca Juga: Alhamdulillah, Gaji PPPK Guru Bakal Naik Sampai Rp300 Ribu Tahun 2024, Tembus Rp5,2 Juta!

– Peningkatan kompetensi dan kapasitas UMKM melalui program khusus yang mampu mendorong pengembangan keahlian;

– Menyelenggarakan pengembangan talenta digital di berbagai titik lokasi di Indonesia;

– Pelaku UMKM dapat mempromosikan produk-produk khas Indonesia dengan mudah di platform Tokopedia dan TikTok. ***

Rekomendasi