Tidak Berniat Jadi Tentara, Soeharto Malah Terjun di Dunia Militer, Imbas dari Perang Dunia II

InNalar.com – Tidak berniat menjadikan tentara sebagai tujuan hidup, Soeharto malah masuk dalam militer yang keras dan disiplin.

Melansir dari buku Biografi daripada Soeharto, beliau menuliskan bahwa saat kecil dirinya tidak pernah bercita-cite menjadi seorang tentara.

Bahkan dalam masa mudanya, Soeharto tidak mempunyai ketertarikan sedikit pun untuk menjadi seorang tentara.

Baca Juga: Merinding! Ini 5 Kota Terbengkalai di Indonesia, Salah Satunya Bekas Pusat Judi Kawasan Asia Tenggara

Tujuan hidup Soeharto saat muda hanya fokus untuk bertahan hidup dan mendapatkan uang untuk membeli makan.

Soeharto kecil yang sempat tinggal dengan pamannya lebih tertarik dalam bidang pertanian ataupun spiritual.

Beliau menceritakan bahwasanya apabila ia terjun ke dalam militer, maka itu karena ia ingin mempunyai hidup yang lebih baik.

Baca Juga: Mengenal Ampo, Jajanan Tanah Liat: Dulu Jadi Pengganjal Perut saat Paceklik, Kini Diburu Karena Rasanya Unik

Sempat bekerja di volksbank, salah satu bank desa, Soeharto kembali terjebak dengan kehidupan yang tidak menentu.

Imbas dari Perang Dunia II yang sampai pada di Indonesia, menjadikan militer sebuah pekerjaan yang lebih terjamin dibanding pekerjaan lainnya.

Setelah mencari peluang pekerjaan di Solo, Soeharto kembali ke Wuryantoro dan memutuskan untuk mendaftar KNIL sebutan dari Angkatan Bersenjata Hindia-Belanda.

Baca Juga: Terapkan Kota Spons Untuk IKN Kalimantan Timur, Konsep Terbuka Hijau Perkotaan Bambang Susanto: Sangat Cocok!

Awalnya ia tidak menyangka bahwa lamaran yang ia ajukan menjadi anak kunci yang membuka pintu untuk lapangan hidup yang menyenangkan.

Pada saat itu, terdapat dua cara untuk menjadi anggota KNIL, Soeharto yang saat itu sudah lulus sekolah menengah berhasil menjadi anggota KNIL melalui cara pendek, Kortverband.

Soeharto memulai latihan militernya pada tanggal 1 Juni 1940 di Gombong, Yogyakarta. Menurutnya ini merupakan kehidupan baru dan sangat berbeda.

Meskipun Soeharto menerima pelatihan yang terasa berat, ia mulai menemukan kesenangan pada bidang militer.

Soeharto mengungkapkan ia telah menemukan kesenangan dan mulai tertarik untuk hidup dari pekerjaan militer ini.

Karir militer Soehatro berjalan dengan lancar, ia lulus dengan predikat terbaik dan di tempatkan di Batalion XIII di Rampal, dekat Malang. ***

 

Rekomendasi