

inNalar.com– Indonesia kembali menjadi NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah diperjuangkan melalui suatu Mosi Integral.
Mohammad Natsir adalah tokoh utama di balik tercetusnya Mosi Integral tersebut, dirinya mengetahui banyak tokoh juga bertekad sama.
Hal tersebut terjadi setelah KMB digelar dan Yogyakarta menjadi negara bagian, saat itulah terungkap bahwa Mohammad Natsir tidak berkeinginan sendiri.
Pahlawan nasional yang juga akrab dipanggil Pak Natsir itu kemudian mulai membicarakan tekad pengembalian Indonesia sebagaimana awal mulanya.
Pak Natsir lalu membahasnya dengan fraksi-fraksi yang ada saat itu, dirinya berbicara kepada Kasimo dari Partai Katolik dan Tambunan dari Partai Kristen.
Dikutip inNalar.com dari berbagai sumber pada Sabtu, 9 April 2022 Mohammad Natsir juga mengobrol bersama kalangan dari komunis yang belum terlarang saat itu.
Tidak semua pembicaraan mudah dilakukan, ada yang sulit terutama dari negara bagian di luar Jawa seperti Madura dan Sumatra.
Tetapi secara umum dari pembicaraan yang dilakukan tersebut, Pak Natsir mengetahui bahwa pihak negara-negara bagian juga memiliki keinginan yang sama.
Ada tekad yang kuat untuk persatuan Indonesia sebagaimana semula, maka mulailah Mohammad Natsir memikirkan ide dan gagasan terbaik yang dimilikinya.
Baca Juga: Simak Tutorial Hilangkan Filter Rotoscope di Aplikasi TikTok yang Tidak Diketahui Banyak Orang
Kendalanya hanya tidak mungkin bisa jika negara-negara bagian tersebut memisahkan diri secara sendiri-sendiri, sehingga yang diperlukan semacam usulan dari pusat secara bersamaan.
Secara diam-diam Mohammad Natsir menjalankan idenya, semua gagasan dan rencana tidak boleh sampai diketahui oleh pihak penjajah Belanda.
Lalu Pak Natsir berangkat menuju Yogyakarta untuk menemui beberapa pihak yang harus diajak bicara olehnya terkait dengan ide dan gagasannya.
Pihak terkait di Yogyakarta tersebut awalnya juga menolak ide tersebut, tetapi sesudah diterangkan oleh Pak Natsir bahwa gagasannya itu ingin mengembalikan bentuk negara sebagaimana semula.
Untuk itu perlu pengorbanan dari semua pihak agar rencana tersebut bisa tercapai. Setelah mendengar penjelasan Mohammad Natsir maka pihak Yogyakarta pun mau.
Tetapi masalahnya ternyata belum selesai karena masyarakat merasa tidak dihargai harga dirinya, ada yang tersinggung dengan gagasan Mohammad Natsir.
Kemudian muncul masalah yaitu adanya masyarakat di negara-negara bagian yang merasa tidak dihargai lalu tersinggung dan tidak setuju dengan ide Pak Natsir.
Mohammad Natsir terus berjuang dengan melakukan pembicaraan, saat itu juga di Yogyakarta dirinya membahas bersama tokoh-tokoh, wartawan, dan orang-orang penting lainnya.
Baca Juga: Link Video Asli ketika Yusuf Mansur Naik Pitam dan Gebrak Meja Gara-Gara Masalah Paytren
Pembahasan juga dilakukan bahkan hingga tengah malam. Tidak sia-sia perjuangan Mohammad Natsir akhirnya membuahkan hasil, tepat tanggal 3 April 1950 dirinya menyampaikan pidato bersejarah di hadapan sidang parlemen RIS.
Pidato tersebutlah yang disebut Mosi Integral Natsir dan sukses menyelamatkan Indonesia menjadi NKRI yang masih terjasi hingga kini.***