

inNalar.com – Sekolah asrama di pelosok pedesaan dekat Pegunungan Alpen merupakan destinasi belajar paling populer di kalangan remaja Swiss.
Padahal biaya sekolah asrama ini tidak sedikit lho. Jika kamu berminat belajar sambil berasrama di sana, setidaknya perlu siap dana sebesar $116.500.
Apabila dikonversikan ke mata uang rupiah dengan kurs per dollar US sebesar Rp16.486,50, maka orang tua perlu gelontor dana SPP sebesar Rp1,9 miliar lebih setiap tahunnya.
Baca Juga: Didukung Kemitraan Bergengsi, Sekolah Elit di Swiss Ini Punya Filosofi Pendidikan Paling Unik
Sekolah yang dimaksudkan tersebut adalah College Champittet. Rata-rata murid yang belajar di sana berkisar usia 3 hingga 18 tahun.
Jenjang yang tersedia mencakup Early Years, Primary, dan Secondary School. Total keseluruhan muridnya sejauh ini terdapat 850 siswa.
Pencapaian hasil akademik sekolah ini sudah tidak diragukan lagi, karena menurut hasil tes per tahun 2023, College Champittet telah berhasil meluluskan seluruh muridnya.
Namun tahukah bahwa ternyata sekolah asrama terpopuler di Swiss ini diincar para remaja Swiss bukan hanya karena kualitas akademiknya saja lho.
Ada konsep pembelajaran lainnya yang menarik perhatian anak-anak Switzerland, utamanya yang tinggak di sekitar pedesaan Lausanne.
Sebagai gambaran, Sekolah asrama College Champittet ini letaknya di dekat tepian Danau Jenewa, Swiss.
Selain dekat dengan danau terindah Swiss, kampus ini pun berdekatan dengan Pegunungan Alpen. Nah, lokasi strategis inilah yang menjadi pemikat anak-anak di sekitar sekolahnya.
Sekolah asrama seluas 4 hektare ini memiliki pemandangan terindah Swiss yang mengarah ke Danau Jenewa dan Pegunungan Alpen.
Hebatnya, College Champittet ini memberikan ruang gerak bagi para siswanya agar bisa beraktivitas sekaligus belajar di luar ruangan.
Dengan memanfaatkan alam terindah yang mengapit sekolah ini, para remaja di sana bisa eksplorasi banyak hal di sekitar alam tersebut.
Mulai dari berlayar di Danau Jenewa, melakukan olahraga air seperti wakeboarding hingga paddleboarding.
Sekilas info, wakeboarding dan paddleboarding adalah dua jenis olahraga air yang membuat para siswa mengendarai perahu di atas air dan mendayungnya dengan cepat.
Baca Juga: Inilah 3 Universitas Terbaik di Yaman, Ada Almamater Buya Yahya saat Sekolah di Timur Tengah
Aktivitas tersebut inilah yang menjadi incaran utama para remaja Swiss untuk bisa sekolah di pelosok Lausannae.
Namun perlu diketahui, fasilitas olahraga di College Champittet sendiri juga sangat lengkap di lingkungan sekolahnya.
Mulai dari Lapangan Astroturf atau tanah berumput sintetis, lintasan atletik, lapangan tenis super eksklusif, lapangan basket, hingga gym pun ada.
Baca Juga: 3 Kota Terpopuler Kanada, Paling Dilirik Mahasiswa Internasional Ada di Dekat ‘Harta Karun’ UNESCO
Sebagai informasi, College Champittet ini dahulu didirikan oleh pendeta Perancis pada tahun 1903. Kala itu, sekolah ini hanya diperuntukkan untuk anak laki-laki saja.
Namun pada tahun 1984, sekolah asrama ini kian berkembang dan untuk pertama kalinya murid perempuan diperkenankan bergabung untuk belajar di sana.
Sistem pembelajaran yang diterapkan sejak dahulu adalah kurikulum French Baccalaureate dan Swiss Maturite.
Hingga kini, sekolah asrama Champiotte memiliki dua kampus yang disebut oleh mereka gedung Nyon dan Pully.
Paling awal kampus Nyon lah yang dibuka pada tahun 2004. Kala itu muridnya mencapai 800 siswa.
Dikarenakan para pemilik sekolah ingin memperluas cakupan muridnya, lebih dari 50 kewarganegaraan berbeda bergabung untuk belajar di sana.
Baca Juga: Biaya Sekolah Tak Semahal Jakarta, Aitchison College Pakistan Punya Fasilitas Bergaya Colosseum Roma
Adapun kurikulum yang digunakan juga mencakup program IB. Pada tahun 2006, sekolah ini mulai mengenalkan lingkungan bilingual kepada setiap siswanya.
Uniknya, mereka dibiasakan untuk bertutur bahasa Perancis dan Inggris.
Meski filosofi pendidikan yang diterapkan kepada siswanya masih kental dengan tradisi Swiss, tetapi sekolah asrama di Swiss ini berhasil menjadi pionir penggunaan EdTech (Education Technology).
Jika kamu berkesempatan sekolah di sini, apakah alasan terbesarnya karena keindahan alam Danau Jenewa dan Pegunungan Alpen atau sistem pembelajarannya?***