Tersembunyi di Tengah Hutan, Sungai Titisan Surga di Papua Ini Punya Air Terjernih se-Indonesia

inNalar.com – Tersembunyi di tengah hutan Papua, terdapat sebuah keajaiban alam yang belum banyak diketahui orang, yaitu Sungai Titisan Surga. Berjarak sekitar 60 km dari Kota Jayapura, sungai ini menyuguhkan pemandangan memukau dengan air yang jernih.

Papua merupakan tanah surga yang menyimpan pesona alam yang luar biasa.

Tidak hanya dikenal dengan hutannya yang sangat lebat dan luas, Papua selalu menyajikan tempat-tempat indah yang tersembunyi.

Baca Juga: China Berulah Lagi! Kini Hadirkan Mega Proyek Jembatan Tanpa Kabel: Anggarannya Capai…

Melansir Kemenparekraf pada Kamis, 14 November 2024, Kalibiru adalah sungai paling jernih di Indonesia. Deras airnya berkelok-kelok membelah rimbunnya hutan.

Pancaran birunya yang mencolok mempertegas keindahannya. Sayup-sayup gemercik air berpadu suara hutan yang khas semakin menyempurnakan pesona sungai ini.

Lebih lanjut, Kalibiru merupakan sungai paling bening di Indonesia yang dijuluki sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi.

Baca Juga: Ubah Bebatuan Jadi Pupuk, Inggris Rela Garap Mega Proyek Bunker 1,6 Kilometer di Bawah Tanah

Keindahan surga di Sungai Kalibiru ini terletak di Kampung Warsambin, Distrik Teluk Mayalibit, Raja Ampat atau sekitar 60 km dari Kota Jayapura.

Selain Kalibiru beberapa warga setempat menyebut sungai ini dengan sebutan ‘warabiar’ dalam bahasa Papua memiliki arti jernih.

Kalibiru menyimpan sederet keistimewaan alam. Di dasar sungai terdapat pasir dan bebatuan yang dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa harus menyelam.

Baca Juga: Ngeri Sedap! Penduduk di Pulau Terpencil Jepang Ini Hidup di Tengah Kawah Gunung Berapi Aktif

Kedalaman sungai diperkirakan sekitar 5 meter lebih. Lalu beberapa bagian sungai ke dalamannya sekitar 2-3 meter.

Arus sungai yang terbilang tenang dan sangat cocok digunakan sebagai tempat berenang dan menyelam.

Keistimewaan lainnya dari sungai ini adalah suhu air, walaupun terpapar sinar matahari suhu airnya terbilang cukup dingin sekitar 10-20 °C.

Lebih lanjut, berasal dari sumber mata air pegungungan membuat air di sungai ini bisa langsung diminum.

Sungai Kalibiru sudah sangat populer, orang-orang yang datang ke sini tak hanya wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara yang sengaja berkunjung sekaligus menikmati keindahan Raja Ampat lainnya.

Meski telah didatangi banyak wisatawan, Kalibiru tetap terjaga keasrian dan kejernihannya.

Hal ini disebabkan peraturan ketat yang diterapkan bagi wisatawan yang dating.

Diketahui, sebelumnya tidak diperbolehkan wisatawan untuk berenang di sungai ini.

Namun, sejak tahun 2016 mulai diperbolehkan aktivitas berenang dengan beberapa peraturan diantaranya waktu yang tidak boleh lebih dari 30 menit.

Mereka yang berenang juga tidak diizinkan menggunakan sunblock atau pelindung kulit lainnya.

Hal itu bertujuan untuk melindungi air di sungai agar tetap terjaga kemurniannya. Meski diperbolehkan berenang, wisatawan tidak diizinkan menuju mata air yang terletak di dekat Kalibiru.

Selain demi menjaga kemurnian air, juga untuk penghormatan kepada leluhur.

Popularitas Kalibiru juga erat dengan legenda leluhur masyarakat setempat bagi suku Mayalibit dan merupakan salah satu tempat sakral.

Sementara itu, perjalanan menuju Sungai Kalibiru membutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan menggunakan speed boat dari Waisai ibukota Raja Ampat.

Kemudian, wisatawan dapat melanjutkan dengan berjalan kaki ke dalam hutan selama 30 menit.

Lelahnya berjalan kaki selama 30 menit akan hilang dan terbayarkan ketika tubuh sudah berada tepat di bibir sungai yang sangat indah ini. *** (Ummi Hasanah)

 

Rekomendasi