Terpendam Selama 213 Juta Tahun, Harta Karun Raksasa Ditemukan di Kepulauan Bangka Belitung

inNalar.com – Indonesia dikenal dengan bentang alam yang indah. Salah satunya berada di Kepulauan Bangka Belitung.

Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Pulau Belitung, memiliki “harta karun” yang tak ternilai dalam bentuk geopark yang telah terpendam selama 213 juta tahun.

Keberadaan Geopark Belitong ini sebenarnya bukanlah hal baru, namun pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark.

Baca Juga: Bermodal Limbah Sawit, Sumatera Utara Ambisi Invest Rp1,7 Triliun Demi Gandakan Pabrik Biogas 25 Kali Lipat

Hal ini menjadikannya yang keenam di Indonesia yang diakui setelah Batur, Ciletuh, Kaldera Toba, Rinjani, dan Gunung Sewu.

Pengakuan tersebut didapat pada tahun 2021 dan menjadikannya salah satu destinasi geowisata yang diakui secara internasional.

Geopark Belitong menyajikan keajaiban geologis yang sulit ditemukan di tempat lain. Di kawasan ini, pengunjung bisa menemukan formasi bebatuan granit raksasa yang unik.

Baca Juga: Babat Lahan Cilegon hingga 270 Ha! Triliunan Rupiah Dikuras Habis Demi Proyek Kota Masa Depan Banten

Pemandangan tebing granit yang menghiasi pantai, serta lanskap yang menggambarkan sejarah panjang proses geologi pulau tersebut.

Disini, terdapat tujuh spot menarik dengan bentang batuan raksasa yang dapat dikunjungi, antara lain:

Pertama, Tanjung Kelayang dengan batu-batu granit raksasanya. Salah satu yang terkenal adalah batu granit yang membentuk kepala burung.

Baca Juga: Melintang di Pesisir Jakarta-Semarang, Realisasi Megaproyek ‘Abadi’ RI Ini Butuh 40 Tahun: Anggaran Nyaris Rp1.000 Triliun!

Kedua, Bukit Peramun yang memiliki 149 spesies tumbuhan yang kebanyakan bermanfaat untuk obat-obatan.

Selain itu terdapat juga hewan langka tarsius langsung dari habitatnya.

Ketiga, Juru seberang yang merupakan bekas tambang timah. Disini pengunjung bisa melihat Pantai Gusong Bugis.

Keempat, Batu Bedil yang menawarkan bentangan batu granit luas yang menghadap laut. Selain itu terdapat sumur beracun yang sengaja tidak ditutup untuk menjebak musuh.

Kelima, Batu Baginda yang terdapat batu granit terbesar yang sudah berusia ratusan tahun.
Terdapat dua batu, yakni batu jantan dan batu betina. Namun hanya batu betina yang boleh didaki.

Keenam, Gunung Tajam yang memiliki ketinggian 510 mdpl. Terdapat empat puncak yang memiliki ketinggian beragam.

Ketujuh, Open Spot Nam Salu yang merupakan bekas tambang timah bawah tanah. Suasana alam yang masih asri membuat pengunjung dengan mudah menemukan satwa liar berkeliaran.

Pengakuan UNESCO untuk Geopark Belitong di tahun 2021 membawa dampak besar bagi masyarakat setempat.

Selain meningkatkan daya tarik pariwisata, status ini juga membuka peluang untuk pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Pengakuan ini juga menambah kesadaran global akan pentingnya pelestarian situs-situs geologi yang bernilai tinggi secara ilmiah dan edukatif.

Dengan potensi besar yang kini terbuka, Geopark Belitong diharapkan terus dikembangkan sebagai destinasi wisata edukatif sekaligus menjadi pusat penelitian geologi.***(Muhammad Arif)

Rekomendasi