Terpendam di Hutan Nusantara, Kampus Kuno Terbesar se-Asia Tenggara Ini Ternyata Ada di Jambi

inNalar.com – Pendidikan Indonesia sudah berkembang sejak zaman kerajaan kuno. Salah satu yang tertua di Asia Tenggara berada di Jambi.

Kompleks Candi Muaro Jambi, sebuah situs arkeologi besar di Indonesia, terletak di tengah hutan di Jambi.

Keberadaan kompleks candi ini tak hanya menambah kekayaan sejarah Nusantara. Namun juga menempatkannya sebagai salah satu kampus kuno terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: Dipugar Rp450 Miliar, Terminal Bus Terbesar se-Asia Tenggara di Jakarta Timur Fasilitasnya Setara Bandara

Kawasan Candi Muaro Jambi memiliki luas 4000 hektare dan diperkirakan terdapat 80 reruntuhan peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Situs ini tak hanya merupakan tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan atau kampus yang berperan penting dalam perkembangan ilmu agama Buddha di kawasan Asia Tenggara.

Candi Muaro Jambi diyakini berfungsi sebagai kampus kuno Buddhis, tempat para biksu dan pelajar dari berbagai penjuru Asia, termasuk India dan Tiongkok.

Baca Juga: Tersusun dari 1.850 Baja, Jembatan Termegah di Kalimantan Selatan Diramalkan Tahan Banting hingga 100 Tahun

Hal ini dibuktikan dengan biksu yang datang bernama I Tsing pada abad ke 7 yang tertulis dalam catatan.

Menurut catatannya, dahulu setidaknya ada ribuan biksu yang belajar ajaran Buddha di Mahavihara.

Disebutkan juga kalau banyak ditemukan kesamaan antara Mahavihara dengan Nalanda yang ada di India.

Baca Juga: Hanguskan Rp9,9 Triliun, Jalan Tol Dekat IKN, Kalimatan Timur Ini Malah Sepi, Apa Nggak Rugi? Cek Faktanya

Di Mahavihara, para biksu diajarkan bahasa (sabdavidya), filsafat logika (hetuvidya), ilmu medis (cikitsavidya), seni rupa (silpakarmasthanavidya), dan kebathinan (adyathavidya).

Kehadirannya menunjukkan bagaimana Indonesia menjadi salah satu titik penting dalam jalur peradaban kuno yang menghubungkan kawasan Asia.

Kompleks ini didirikan pada abad ke-7, di era Kerajaan Sriwijaya.

Baca Juga: Proyek Paling Gila di Dunia! UEA Invest 60 Juta USD Gotong Gunung Es Antartika Gegara Kelangkaan Air

Masa kejayaan kompleks yang ternyata memendam kampus kuno ini berlangsung selama berabad-abad hingga runtuhnya kekuatan maritim Sriwijaya di Asia Tenggara.

Penemuan kompleks ini pada tahun 1824 oleh tentara Inggris bernama SC Crooke dan membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut.

Awalnya, kompleks Candi Muaro Jambi hanya terlihat sebagai reruntuhan tersembunyi di balik rimbunnya hutan.

Baca Juga: Didanai China Rp440 Triliun, Proyek Terusan Kra di Thailand Malah Bikin Geram Negara ASEAN

Namun setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa Muaro Jambi adalah pusat pendidikan yang setara dengan universitas.

Beberapa struktur di sini menyerupai vihara, asrama, dan ruang kelas, memperkuat dugaan bahwa kompleks ini berfungsi sebagai kampus.

Seiring waktu, pemerintah Indonesia mulai memperhatikan pentingnya kompleks ini dan melakukan berbagai upaya konservasi serta restorasi.

Proyek-proyek ini bertujuan untuk menjaga kelestarian Candi Muaro Jambi agar generasi mendatang dapat menikmati dan mempelajari sejarah yang tersimpan di dalamnya.

Candi Muaro Jambi kini tidak hanya menjadi pusat pendidikan arkeologis tetapi juga destinasi wisata bersejarah.

Meskipun terletak di tengah hutan, nilai sejarahnya menjadikannya magnet bagi pengunjung yang tertarik mempelajari peran Nusantara dalam persebaran agama Buddha dan jaringan perdagangan kuno.

Sebagai pusat pendidikan kuno terbesar di Asia Tenggara, Candi Muaro Jambi memiliki peran besar dalam menggambarkan pentingnya wilayah Nusantara dalam sejarah peradaban Asia.***(Muhammad Arif)

 

Rekomendasi