

inNalar.com – Sebuah daratan kepulauan mungil di sudut Provinsi Maluku ini rupanya menyimpan dua jenis ‘harta karun’ berharga.
Bicara soal ‘harta karun’ di salah satu daerah Maluku ini, apalagi kalau bukan berkutat dengan sumber daya dan cadangan mineral berharga emas dan perak.
Siapa yang menyangka pulau termungil Maluku ini menjadi daratan penyimpan harta karun emas dan perak sekaligus.
Baca Juga: Dana Desa 2024 Kabupaten Kediri: Alokasi Rp 375 Miliar, Kecamatan Purwoasri Cuan Besar!
Persebaran wilayah potensialnya tidak hanya terpusat di satu titik, melainkan ada tiga daerah yang diprediksi penuh kemilau mineral logam.
Sebagai informasi, luas daratan mungil ini terbatas 175,5 kilometer persegi atau 17.500 hektare.
Daratan yang satu ini mulai terdeteksi memiliki prospeksi emas mengejutkan pada tahun 2006.
Sebuah perusahaan tambang yang mulai melirik dan mengeksplorasi emas di daratan ini.
Daratan terpencil di sudut Provinsi Maluku ini adalah Pulau Romang.
Secara administratif, Pulau Romang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya.
Menurut Badan Geologi ESDM, ada 3 titik prospeksi emas dan perak berharga di pulau tersebut.
Titik ‘harta karun’ Pulau Romang, Maluku yang pertama tertuju pada daerah bernama Lawukahi.
Tertuju pada titik daerah Lawukahi, terkira sumber daya dan cadangan bijih perak dan emas sebanyak 5,3 juta ton.
Baca Juga: IMABTA UGM dan PPIDK Timtengka Tanda Tangani MoU Demi Perkuat Relasi Akademik
Sementara mineral logam yang masih tereka ini sebanyak 43,95 juta ton.
Lebih lanjut, bijih perak dan emas tertunjuk di pelosok Maluku ini juga tidak kalah jumbonya, yaitu sebanyak 37,75 juta ton.
Sementara temuan prediksi emas yang masih tereka di North Romang mencapai 31,93 juta ton.
Pulau mungil ini perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah setempat.
Sebab, akses menuju pulau mungil Maluku yang hanya memiliki 3 desa di dalamnya ini cukup sulit.
Akses yang sangat sulit ini beruntungnya sempat ter-handle ketika Kementerian Perhubungan RI (Kemenhub RI) mengupayakan adanya kapal perintis.
“Ditjen Hubla akan memastikan bahwa kapal perintis tetap hadir melayani masyarakat di wilayah Pulau Romang Maluku,” dikutip dari Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub RI.
Potensi alam melimpah ini perlu menjadi perhatian besar sebab lokasinya berada di pulau terluar Indonesia.
Pulau Romang ini termasuk sumber alam berlimpah bagi Maluku.
Melansir dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tidak hanya soal emas dan perak yang menjadi primadona pulau mungil ini.
Tumbuhan bernilai ekonomis seperti kayu cendana, pala hutan dan super, hingga cengkeh pun juga potensial menjadi kantong ekonomi daerah.
Namun keberadaan pertambangan di hamparan wilayah yang subur perlu mendapatkan perhatian khusus agar kesuburan hasil hutan tetap terjaga.***