Terowongan Kereta Api Terpanjang di Dunia ada di Swiss, Panjangnya Mencapai 57 Km

inNalar.com – Terowongan Dasar Gotthard (Gotthard Base Tunnel/GBT) di Swiss memegang rekor sebagai terowongan kereta api terpanjang di dunia, dengan panjang mencapai 57 kilometer.

Terowongan terpanjang ini resmi beroperasi sejak 1 Juni 2016 sebagai bagian dari proyek New Railway Link Alpen (NRLA

Terowongan terpanjang ini dibangun di bawah kawasan Saint-Gotthard Massif di Pegunungan Alpen yang membentang dari Erstfeld di Provinsi Uri hingga Bodio di Provinsi Ticino.

Baca Juga: Tolak Listrik dari PLN, 73 Kepala Keluarga di Jawa Tengah Ini Bangun Pembangkit Listrik Sendiri

Lorong ini juga menjadi terowongan KA paling dalam di dunia, dengan kedalaman maksimum mencapai 2.300 meter.

Dilansir dari p2k.stekom.ac.id, tujuan utama pembangunan GBT adalah untuk meningkatkan kapasitas transportasi di Alpen.

Sehingga mengurangi kecelakaan dan dampak negatif lingkungan akibat banyaknya truk di jalan.

Baca Juga: Dulu Sepi Bak Kuburan, Destinasi Wisata di Bali Ini Sekarang Viral Usai Terbengkalai 20 Tahun

Jalur bawah tanah ini juga mempercepat koneksi antara Kanton Ticino dan wilayah Swiss lainnya, memotong waktu perjalanan Zürich–Lugano–Milan hingga satu jam.

Serta mampu mengurangi waktu tempuh Lucerne-Bellinzona sekitar 45 menit.

Selain menjadi jalur kereta api cepat antara Eropa utara dan selatan, GBT juga menghubungkan Rotterdam di Belanda dengan Genoa di Italia.

Baca Juga: Siapkan Rp 200 Miliar untuk Babat Lahan, Kementerian PUPR Pastikan BIUTR Kota Bandung Mulai Dibangun Tahun 2026

Lorong terpanjang ini menyediakan rute yang lebih efisien dibandingkan dengan rute St. Gotthard Pass, rute dari Terowongan St. Gotthard atau yang berada di Jalan St. Gotthard.

Dengan gradien hampir datar, jalur ini memungkinkan angkutan kereta yang lebih berat dan panjang.

Sehingga kapasitas angkutan barang meningkat dari sekitar 180 menjadi 260 kereta per hari.

Dengan kecepatan mencapai 200 km/jam, kereta penumpang di Terowongan GBT memungkinkan perjalanan dari Erstfeld ke Bodio hanya ditempuh dalam waktu 20 menit.

Sementara itu, kereta barang melaju dengan kecepatan minimal 100 km per jam.

Setiap jamnya, empat hingga enam kereta barang serta hingga dua kereta penumpang melintas di kedua arah.

Sejarah dan Pembangunan

Gagasan awal pembangunan Terowongan Gotthard muncul dari sketsa insinyur Carl Eduard Gruner pada tahun 1947.

Pemerintah Swiss kemudian membentuk komite untuk mengevaluasi berbagai opsi terowongan dasar pada 1960-an dan secara resmi merekomendasikan pembangunan bangunan ini pada 1970.

Persetujuan rakyat Swiss terhadap rencana ini menjadi langkah awal proyek pembangunan Swiss Rail Link melalui Pegunungan Alpen.

Selama beberapa tahun berikutnya, dilakukan pengeboran eksplorasi untuk menentukan rute paling optimal dari sisi geoteknik, hingga akhirnya rute Erstfeld-Bodio ditetapkan.

AlpTransit Gotthard AG, anak perusahaan dari Swiss Federal Railways, diberi tanggung jawab penuh atas proyek ini, yang dimulai secara resmi pada 4 November 1999.

Pembangunan GBT menjadi salah satu prestasi teknik modern luar biasa, menghadapi berbagai tantangan berat.

Di antaranya ketidakpastian kualitas bebatuan, tekanan besar dari berat gunung di atasnya, serta kondisi suhu dan kelembapan ekstrem di dalam pegunungan, yang bisa mencapai 46 derajat Celcius tanpa ventilasi.

Proses Panjang dalam Pembangunan

Pembangunan GBT membutuhkan waktu hingga 17 tahun dengan anggaran fantastis, mencapai 12,2 miliar franc Swiss atau 189 triliun rupiah

Proyek besar ini melibatkan lebih dari 2.500 pekerja, dan selama konstruksi, sembilan pekerja kehilangan nyawa dalam kecelakaan.

Selama proses penggalian, hampir 30 juta ton granit diledakkan.

Setelah penggalian selesai, hampir 402 kilometer rel baja dan ribuan kilometer kabel untuk kelistrikan, pensinyalan, dan komunikasi dipasang.

Penggalian dimulai dari dua sisi selesai pada 2011 menggunakan metode kombinasi antara mesin bor dan peledakan.

Jumlah batu yang dikeluarkan sangat besar hingga jika diangkut dengan kereta barang, panjangnya akan membentang sejauh Zurich hingga Chicago (sekitar 7.145 kilometer).

Di dalam terowongan terpanjang ini terdapat dua stasiun multifungsi besar, yakni di Sedrun dan Faido, yang memungkinkan kereta berpindah antara dua lorong saat pemeliharaan atau dalam keadaan darurat.

Sedrun awalnya direncanakan menjadi stasiun penumpang bawah tanah terdalam di dunia, yang disebut Porta Alpina.

Stasiun ini memiliki elevator setinggi 792 meter yang menghubungkan ke desa-desa di wilayah atas.

Namun, rencana ini dibatalkan pada 2012 karena biayanya yang terlalu tinggi.*** (Aliya Farras Prastina) 

 

Rekomendasi