Terorganisir Sejak 1993, Desa Wisata di Daerah Bali Ini Jadi Best Tourism Village Tahun 2023, Tebak Lokasinya!

InNalar.com – Provinsi Bali terkenal akan destinasi pariwisatanya yang diminati para turis mancanegara.

Bagaimana tidak? Hamparan pantai-pantai di Bali, seperti Pantai Pandawa hingga Jimbaran menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai.

Selain destinasi wisata seperti pantai. Bali juga mempunyai wisata budaya yang sering menjadi tontonan dan kunjungan para pelancong.

Baca Juga: Luasnya 23 Hektar, Lahan di Daerah Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Ini Bakal Jadi Percontohan Budidaya Pisang

Tidak mengherankan, jika Bali mempunyai berbagai Desa Wisata, yang mana tujuannya selain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Tetapi juga, melestraikan alam dan memajukan budaya.

Salah satu Desa Wisata di Daerah Bali ini juga mempunyai prestasi hingga tingkat internasional.

Desa Wisata tersebut ialah Desa Penglipuran, ada di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Jaraknya, sekitar 60 km dari Bandara Ngurah Rai.

Baca Juga: Hasilkan 7702 Ton Per Hari, Inilah Potret ‘Gunung Sampah’ di Bantar Gebang Bekasi yang Bikin Geleng Kepala

Dimana, Desa Penglipuran berhasil mendapat penghargaan dari Organisasi Pariwisata tingkat dunia atau UNWTO. Sebagai Best Tourism Villages 2023.

Penghargaan Best Tourism Village sendiri bertujuan mencari desa percontohan yang telah sukses dalam sektor pariwisata hingga pelestarian desa.

Desa Penglipuran sendiri, terbentuk sebagai Desa Wisata sejak tahun 1993. Sementara, pada abad ke-13 Desa Penglipuran sudah menjadi warisan para leluhur.

Baca Juga: Miliki Bebatuan Mirip Ukiran ‘Hokage’, Desa Nglanggeran di Gunung Kidul Sampai Dijuluki Konoha di Dunia Nyata

Pada tahun 2022 lalu, Indonesia pernah menjadi tuan rumah KTT G20, dan Desa Penglipuran menjadi salah satu destinasi wisata para tamu agenda tersebut.

Dilansir Disparbud Kabupaten Bangli, jika berkunjung ke Desa Penglipuran, kita bisa menjumpai tanaman hijau yang menghiasi pedesaaan tersebut.

Adapun Desa Penglipuran sendiri terdiri dari 3 bagian. Pertama, Utama Mandala yang berada di wilayah tertinggi di utara. Dimana, ada 2 pura yang saling berdampinga, bernama Pura Penataran dan Puseh.

Kedua, Madya Mandala yang menjadi kawasan tempat tinggal penduduk setempat. Terdiri dari 245 KK dengan total penduduk mencapai 1.100 orang.

Ketiga, ada Nista Mandala. Berada di daerah Penglipuran bagian selatan. Adapun, kawasan tersebut difungsikan sebagai tempat pemakaman.

Selain memiliki keunikan dari tata ruang yang terbagi dalam 3 bagian. Desa Penglipuran juga mempunyai kesenian khas yaitu, Tari baris.

Tari Baris merupakan suatu kesenian tradisional yang sakral dan tergolong langka di Desa Wisata ini. Tarian tersebut diselenggarakan saat upacara Dewa yadnya, dengan iringan Gong Gede.

Kemudian, ada juga keunikan dari sistem adat di Desa Wisata Penglipuran. Dimana, selain mempunyai aturan formal (UUD dan Pancasila). Penglipuran juga mempunyai aturan tersendiri yang disebut Awig Awig.

Pembuatan Awig-Awig sendiri diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan aturan formil yang ada di Indonesia.

Sementara itu, keunikan lain di Desa Penglipuran juga terdapat pada adat perkawinan, bentuk bangunan, upacara kematian, hingga stratifikasi sosial di Penglipuran.

Selain Desa Penglipuran, 3 Desa Wisata lain yang masuk nominasi UNWTO tersebut ada Desa Bilebante di NTB, Desa Pela di Kalimantan Timur, dan Desa Taro Bali. ***

 

Rekomendasi