

inNalar.com – Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) mempunyai gagasan mega proyek untuk mengatasi kemacetan logistik yang terjadi di daerah Bekasi sampai Cikarang.
Mega proyek ini digadang bisa mengubungkan Bekasi sampai Cikarang menggunakan kapal kargo tongkang dengan ukuran yang relatif kecil.
Kapal kargo yang berada di Tanjung Priok, Jakarta Utara beberapa muatan nantinya akan dipindahkan ke jenis tongkang yang lebih kecil kemudian diantar ke tempat tujuan.
Baca Juga: BRI Sukses Tekan NPL, Begini Strategi Cerdas BRI Turunkan Rasio Kredit Bermasalah
Moda alternatif baru yang diusung pemerintah tersebut memiliki tujuan untuk menghindari penggunaan jalan raya yang sering menimbulkan kemacetan karena berbagi ruas dengan banyak kendaraan.
Permasalahan tersebut mengakibatkan konsekuensi penambahan biaya logistik yang meningkat, hal tersebutlah yang dikatakan oleh Dirjen Perhubungan Laut pada kala itu R. Agus H. Purnomo.
Hingga saat ini moda transportasi darat lebih diminati dalam pengantaran logistik namun hal tersebut membawa ketidakpastian dalam pengantaran karena tingkat kemacetan yang tinggi di setiap ruas jalan.
Baca Juga: Bikin Geger Dunia! AS Bangun Kota Terapung di Kapal Pesiar, Sanggup Tampung 7.960 Orang
Dengan Alasan tersebut Pemerintah akhirnya mengambil keputusan untuk memberikan wacana pembangunan Inland Waterways Cikarang Bekasi Laut (CBL).
Sebuah kanal penghubung yang dibuat di sepanjang jalan untuk kepentingan logistik menghindari kemacetan.
Dalam acara Forum Group Discussion (FGD) pada tahun 2018 tersebut, Dirjen Agus menjelaskan bahwa moda transportasi alternatif yang yang dibangun nanti memiliki kelebihan tersendiri seperti ramah lingkungan dan dibandingkan angkutan jalan raya.
Namun demikian, dalam mega proyek ini juga harus mempertimbangkan beberapa masalah yang nantinya akan muncul.
“kendala teknis lain yang harus benar-benar diperhitungkan yakni tingkat kelayakan proyek” kata Agus, dilansir inNalar.com dari halaman resmi Kementerian Perhubungan Laut.
Mega Proyek ini akan menelan anggaran kontruksi dari APBN sebesar Rp 3,4 triliun dan menjadi proyek multiyears.
Proyek besar Inland Waterways akan dikerjakan dengan penggunaan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha atau biasa disebut dengan (KPBU) guna memaksimalkan aliran jalur kanal.
Penanganan dalam pembangunan akan dibagi menjadi 3 bagian, pembangunan terminal kapal kargo CBL akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.
Pengerjaan mega proyek kanal CBL akan dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta serta PUPR, kemudian bagian peninggian jembatan CBL yang akan di lalui kapal kargo dikelola oleh Kementerian PUPR.
Baca Juga: Sudah Tahu? Pertamina Punya SPBU Terindah di Dunia: Lokasinya Terpencil di Atas Teluk Cantik NTT
Izin prinsip pengusahaan sumber daya alam dalam rangka proses kontruksi proyek untuk mega proyek tersebut sudah diterbitkan.
Untuk tahap pertama, sistem transportasi kanal akan menggunakan kanal eksisting yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, yaitu Cikarang-Bekasi Laut melewati daerah Marunda di Jakarta Utara.
Sedangkan Tahap kedua akan diambil alih oleh PT Pelindo II, mereka akan menambahkan rute kapal terhadap mega proyek ini dari Tanjung Priok menuju Cikampek.
Hal ini akan mengubungkan dengan cepat waktu pengantarakn kargo dari Tanjung Priok menuju kawasan industri Cibitung-Cikarang di Bekasi, Cikampek dan Karawang.
Sayangnya setelah semua proses dilalui dengan siap, terdapat salah satu faktor yang membuat mega proyek ini dihentikan oleh pemerintah.
Yaitu dengan molornya waktu yang sudah ditentukan membuat Proyek Strategi Nasional ini dicoret dari daftar karena seharusnya target operasi bisa dilakukan pada tahun 2021.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Ekonomi Wahyu Utomo menjelaskan bahwa kajian yang dilakukan PT Pelindo dan Kementerian Perhubungan tidak selesai-selesai dan berbuntut dikeluarkanya mega proyek inland waterways tersebut.
Namun, pada tahun 2024 bakal calon Gubernnur DKI Jakarta Pamono Anung berjanji berencana untuk melanjutkan moda transportasi kapal ini.***(Wahyu Adji Nugraha)