Ternyata Makanan Ini Mengandung Sianida Alami, Bagaimana Efeknya Bagi Tubuh Jika Dikonsumsi?

inNalar.com – Sianida merupakan zat yang dapat menimbulkan alergi, keracunan dengan tingkat parah hingga menyebabkan kematian.

Seperti yang terdapat pada beberapa kasus yang pernah terjadi yaitu kopi sianida dan juga sate sianida.

Sebagian masyarakat menganggap jika sianida merupakan bahan kimia yang terbuat dari suatu pabrik atau hasil dari sintesis kimiawi.

Baca Juga: Hamas Palestina Serang Israel, Gempuran Lewat Udara dan Darat Bikin Asap Hitam Bermunculan di Langit Gaza

Namun nyatanya sianida ini secara alami ada dalam beberapa makanan, seperti apel, aprikot, persik, plum, ceri, pir, kacang almond, singkong dan rebung.

Biasanya sianida yang terkandung dalam sebuah makanan ini merupakan bentuk dari Glikosida Sianogenik.

kandungan Glikosida sianogenik ini jika diproses dengan pengolahan yang salah atau dikonsumsi berlebihan akan berubah menjadi sianida di dalam tubuh yang bersifat toksik.

Baca Juga: Habiskan Rp820 Miliar, Bendungan di Bali Ini Aliri Sawah dan Cegah Banjir Pakai Teknologi Inti Aspal

Dilansir inNalar.com dari laman situs Fasigma UGM, sianida sendiri sebenarnya tidak terlalu berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis yang kecil. Namun akan fatal bagi tubuh jika ini dikonsumsi dalam dosis tinggi, yakni sekitar 2500 sampai 5000 mg.min/m3

Senyawa kimia ini dapat masuk dalam tubuh akibat terhirup, tertelan, atau bahkan terkena kulit (jika terkena cairan pestisida).

Masuknya sianida melalui mulut ini akan menyebabkan keberadaan sianida yang terdapat pada saluran pencernaan dan juga pembuluh darah.

Baca Juga: Cuaca Panas Semarang Makin Meresahkan, Waspadai 3 Bahaya Mengerikan Bagi Kesehatan Tubuh

Sedangkan jika sianida ini terhirup, maka racun tersebut akan menumpuk pada bagian paru-paru.

Biasanya tidak lama setelah terpapar sianida, akan memunculkan gejala-gejala tertentu, yakni terjadi kecemasan, sakit kepala, pusing, tidak bisa fokus mata, dan juga hipoksia atau kekurangan oksigen.

Hipoksia ini dapat terjadi apabila sianida berikatan dengan sitokrom oksidase a3 yang memiliki peran penting dalam proses pernapasan.

Hipoksia yang terjadi dapat terus berkembang hingga mencapai penurunan tingkat kesadaran, kejang, sampai koma jika konsentrasi sianida di dalam serum darah lebih besar dari 0,5 mg per liter.

Lalu untuk dilakukannya pertolongan pertama bagi orang yang terkena sianida dan masih dalam keadaan sadar adalah dengan mencari udara segar atu juga dapat di beri oksigen murni.

Hal ini dapat diterapkan dengan memberikan sodium bikarbonat dengan intravena dan jika penderita gelisah dapat diberikan diazepam.

Selanjutnya untuk dapat mencegah keracunan berlanjut, dapat pula diberikan antidotum atau penawar seperti sodium nitrite dan sodium thiosulfate.

Pemberian oksigen ini guna meningkatkan aliran dalam darah ke jaringan, sehingga tidak memicu terjadinya laktat dari metabolisme anaerobik. ***

Rekomendasi