Terlibas Kompetitor, Startup Agen Wisata Berbasis di Jakarta Barat Ini Bangkrut Usai 12 Tahun Beroperasi

inNalar.com – Tahun-tahun terakhir sepertinya menjadi masa yang berat bagi sejumlah perusahaan startup di Indonesia.

Menyusul beberapa perusahaan sebelumnya antara lain Airy Rooms, JD.ID, dan Zenius, PegiPegi memutuskan akhiri layanannya pada 11 Desember 2023.

Agen wisata online yang berlokasi di Jakarta Barat ini memilih mundur setelah 12 tahun memberikan layanan terbaiknya.

Baca Juga: Terlilit Utang Rp660 Miliar, Pabrik Kompor Gas di Tangerang Ini Berjaya Sejak 1993 Tapi Kini Aset Menciut hingga…

Saat awal berdiri, perusahaan ini befokus pada penjualan tiket hotel melalui website atau situsnya.

Lalu pada tahun 2015, startup ini meluncurkan aplikasi di Playstore dan menambah layanannya yaitu pembelian tiket kereta.

Akibat tingginya permintaan, pada tahun 2019 perusahaan ini melebarkan sayapnya ke penjualan tiket bus dan travel.

Baca Juga: Siapa Sangka? Mangga Indramayu Kalah Telak, Daerah Ini Ternyata yang Jadi Juara Nasional!

Berhenti beroperasinya perusahaan berbasis di Jakarta Barat ini menjadi penanda semakin sengitnya persaingan kompetitor di dunia pariwisata digital.

Nailul Huda sebagai Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) berpendapat bahwa kebangkrutan ini ditengarai akibat munculnya kompetitor baru.

Yang mana kompetitor tersebut adalah maskapai penerbangan dan pemilik bisnis hotel itu sendiri.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan Langka di Maluku Utara, Tapi 4 Provinsi Ini Lebih Sengsara Lagi!

Pelanggan yang dulunya lebih sering membandingkan harga tiket hotel maupun pesawat melalui aplikasi PegiPegi, kini beralih ke aplikasi maskapai atau hotelnya langsung.

Hal ini dipicu oleh promo menarik yang ditawarkan oleh perusahaan langsung melalui aplikasi booking hotel atau tiket pesawat milik mereka sendiri tanpa melalui agen wisata.

Huda mengungkap bahwa seperti terjadi di perusahaan startup lainnya, tutupnya perusahaan agen wisata digital ini juga sebagai dampak penurunan minat dan investasi dalam sektor teknologi.

Baca Juga: Apel Minggir Dulu! Buah Ini Baru Juaranya Malang: Produksi Tiap Tahunnya Tembus…

Seolah sudah jatuh tertimpa tangga, aplikasi PegiPegi yang tak hanya bergerak di bidang teknologi namun juga di bidang agen wisata harus melalui badai covid-19.

Seperti kita ketahui, bencana pandemi yang kita alami beberapa tahun lalu mengakibatkan mati surinya usaha akomodasi dan transportasi karena pergerakkan masyarakat dibatasi.

Dan dari beberapa startup agen wisata digital, perusahaan ini harus pamit lebih dulu sementara yang lain masih mengerahkan seluruh daya untuk bertahan.

Baca Juga: DKI Jakarta Cari Cabai Rawit Sampai ke Ujung Dunia, Padahal di Provinsi Ini Melimpah

Tutupnya perusahaan PegiPegi yang berbasis di Jakarta Barat ini tentunya berdampak pada beberapa pihak yang selama ini menggantungkan hidup padanya.

Puluhan ribu penerbangan, ribuan hotel, dan ribuan rute kereta terpaksa berhenti melayani pelanggan dari aplikasi PegiPegi.

Tak hanya itu, sebagian besar karyawannya terpaksa dirumahkan atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat penutupan layanan ini.

Baca Juga: ‘Harta Karun’ Budaya Indonesia di Ambang Punah: 12 Bahasa Daerah Maluku Kini 0 Penutur

Namun, pihak perusahaan tetap memberikan dukungan yang layak bagi mantan karyawannya tersebut.

Tak hanya itu, bagi pelanggan yang sudah memesan tiket hotel, tiket pesawat, maupun tiket kereta sejak jauh-jauh hari akan tetap dilayani sampai di hari keberangkatan.***

 

Rekomendasi