Terlanjur Telan Rp2,6 Triliun, Bandara di Majalengka Disebut Proyek Gagal Jawa Barat: Berakhir Sia-Sia?


inNalar.com – Proyek Strategis Nasional (PSN) bandara di Jawa Barat ini tidak lepas dari sorotan publik lantaran dinilai gagal alias hasil pembiayaan fantastis tidak sesuai ekspektasi.

Bagaimana tidak dinilai sebagai proyek gagal, sejak pembangunannya bandara yang berlokasi di Majalengka ini sempat terkatung-katung selama 9 tahun.

Tepatnya sejak tahun 2003, yakni ketika infrastruktur megah kebanggaan Majalengka ini sudah dikaji kelaikannya sempat terbengkalai hingga setidaknya tahun 2012.

Baca Juga: Provinsi Lampung Wacanakan Bentuk 8 Kabupaten Baru, Tenggamus hingga Way Kanan Ikut Keseret dalam Daftar

Pada permulaannya, pembiayaan proyek disebut hanya dicukupkan dari asupan dompet APBD.

Namun kenyataan tidak sesuai ekspektasi, sejak proyek ini dinyatakan layak untuk dilanjutkan hingga penetapan lokasi izinnya sudah tayang tidak ada progres apapun.

Alhasil izin penlok pun dinyatakan hangus usai batas waktu di tahun 2005 dilewati begitu saja.

Baca Juga: Investasinya Rp622,6 Miliar, Megaproyek Bandara Bengkulu Malah Mangkrak Kurang Lebih 5 Tahun

“Selama 9 tahun tersebut tidak ada kegiatan fisik apapun sampai izin penetapan lokasi yang lama hangus,” ucap Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, dikutip dari Kementerian Perhubungan RI.

Pemerintah seolah tidak ingin membiarkan bandara baru Majalengka ini dibiarkan, akhirnya dompet APBN pun dikuras untuk menjadi solusi kemacetan progres megaproyek ini.

Dengan anggaran Rp2,6 triliun, proyek yang dinilai gagal ini akhirnya dipantik dengan pendanaan negara.

Baca Juga: Banjir Duit Rp272 Miliar, Dana Desa 2024 di Pelosok Aceh Tenggara Ini Paling Fantastis: 385 Gampong Lewat!

Sejumlah infrastruktur dibangun kebut mulai dari runway pavement hingga pagar bandara.

Apa dikata, hingga tahun 2023 bandar udara tersebut masih disebut tampak sepi bagai kuburan. Aktivitasnya tidak seramai sebagaimana infrastruktur gerbang udara kebanyakan.

Namun pihak Sekretaris Tim Pelaksana KPPIP Suroto kemudian mengungkap bahwa kondisi bandara yang dikenal dengan Kertajati ini tidak dapat disebut sebagai proyek gagal.

Baca Juga: Heboh! Mantan Kades di Probolinggo Tilap Dana Desa Rp 1,6 Miliar: Uang Digunakan untuk Karaoke dan Bayar Utang

Pasalnya, pada saat itu infrastruktur penunjang seperti jalan tol belum beroperasi secara penuh sehingga traffic pun masih tampak tidak seramai bandar udara lainnya.

usai PSN Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan yang biasa dikenal dengan Cisumdawu ini beres, apakah Bandara Kertajati Majalengka mengalami perubahan?

“Saya melihat Airport Kertajati adalah, yang didukung oleh Tol Cisumdawu ini adalah, airport masa depan kita,” ujar Presiden RI Joko Widodo saat peresmian tol, dikutip dari Sekretariat Kabinet. Lantas demikian, benarkah proyek tersebut pada tahun ini berakhir sia-sia dengan traffic yang lesu?

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Solo –Yogyakarta–YIA Sepanjang 22,3 kilometer

Sejak bandara ini diresmikan sejak 29 Oktober 2023, Pemerintah Pusat langsung semangat patok target bahwa infrastruktur ini mampu melayani 12 juta penumpang, setidaknya hingga tahun 2024.

Terpantau per April 2024, traffic penerbangan domestik mencapai 18.083 penumpang, melansir dari portal Provinsi Jawa Barat.

Alhasil, wara-wiri pelayanan bagasi pun mampu sentuh 426,9 ton. “Mengalami kenaikan sebesar 2,13 persen dibandingkan Maret 2024,” dikutip dari portal provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Pemekaran Wilayah di Kabupaten Lombok Timur Diprediksi Akan Sulit, Ternyata Punya 10 Kecamatan yang Jauh Dari Ibukota Kabupaten Loh!

Apabila melihat rentang traffic Januari hingga April 2024 sendiri, Bandara Kertajati Majalengka telah mampu memperlihatkan kinerja. Terbukti ada 62.805 penumpang yang berhasil dilayani.

Keramaian mulai terlihat, yaitu ketika ada 13.000 jamaah haji berangkat ke tanah suci pada 12 April 2024.

Momentum lebaran pun ikut meramaikan aktivitas bandara yang satu ini. Dari target pelayanan 24.000 penumpang, pihak bandar udara dapat melayani 29.910 orang.

Traffic melonjak 20 persen dari hari normal, ungkap Executive General Manager BIJB Kertajati Nuril Huda.

Kendati demikian, perlu adanya sejumlah pantikan untuk dapat terus membangkitkan geliat ekonomi di Bandara Majalengka ini.***

Rekomendasi