Terkuak! Fakta dari Misteri Hilangnya Dosen UII di Oslo, Salah Satunya Terlibat dengan Organisasi Terlarang
inNalar.com – Akhirnya misteri hilangnya dosen Universitas Islam Indonesia (UII) kini telah terungkap.
Berikut fakta yang sebenarnya terjadi pada dosen UII di mana sebelumnya ia dikabarkan menghilang.
Sebelumnya diketahui Ahmad Munasir Rafie Pratama yang bekerja sebagai dosen UII ini bertolak ke Oslo.
Munasir pada saat itu tengah mengikuti acara aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN).
Hingga segala kegiatan berakhir dan dosen tersebut dijadwalkan pulang pada 16 Februari 2023 lalu.
Namun dari keterangan sang istri, dosen di kampus Yogyakarta ini hingga kini belum pulang.
Dari situlah pencarian mulai dilakukan, hingga akhirnya mencapai titik terang. Berikut fakta yang berhasil terungkap
Sengaja ambil rute berbeda
Seperti yang diketahui, dosen UII ini harusnya telah pulang dengan rute pesawat yang ditentukan oleh panitia.
Rute yang dilalui oleh Ahmad itu yakni melalui Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines.
Namun belakangan ini telah diketahui bahwa Ahmad telah mengganti rute penerbangan ke Boston Amerika Serikat.
Belum bisa dihubungi
Dilansir berbagai sumber, bahwa pihak UII dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah mendeteksi dosen tersebut tiba di Bosto AS pada 13 Februari lalu.
Meskipun begitu, Ahmad sendiri sampai saat ini belum bisa dihubungi baik dari pemerintah maupun keluarga.
Itu yang membuat hingga kini keberadaan Ahmad secara spesifik belum diketahui, dan terus dilakukan pencarian.
Baca Juga: Rektor dan Forum Dosen SBM ITB Terlibat Konflik, Mahasiswa Kena Imbasnya
Terlibat dengan kelompok terlarang
Pasca hilangnya dosen UII Yogyakarta tersebut berbagai spekulasi muncul di publik, salah satunya terlibatnya dengan kelompok terlarang.
Walaupun teori tersebut ramai dibicarakan, rektor kampus Fathul Wahid mengatakan, kemungkinan keterlibatan Ahmad ke kelompok terlarang sangat kecil.
Dikitip berbagai sumber, yang menjelaskan bahwa Fathul Wahid tidak pernah berhubungan dengan pihak yang memiliki visi misi berbeda. ***
Rekomendasi
