Terkena Pemangkasan Anggaran, Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Program Strategis Kemendikdasmen Tetap Berjalan

inNalar.com – Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa program-program strategis di Kemendikdasmen tetap berjalan meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran dari Presiden.

Program strategis yang dimaksud oleh Abdul Mu’ti adalah bantuan operasional sekolah(BOS), Program Indonesia Pintar (PIP), dan tunjangan sertifikasi guru.

Mendikdasmen juga memastikan bahwa program tersebut tetap ada dan akan diberikan kepada penerima.

Baca Juga: Anggaran Kemendikdasmen Kena Pangkas Imbas Inpres, Langkah Berani atau Kehancuran bagi Pendidikan Indonesia?

Adapun aspek-aspek yang anggarannya dipotong antara lain seperti perjalanan dinas, agenda seremonial, dan pengadaan ATK.

Sebagai informasi, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 terkait pemotongan anggaran.

Prabowo memberi instruksi untuk memotong anggaran pemerintah yang ada di APBN dan APBD pada tahun anggaran 2025 sebesar Rp306,69 triliun.

Baca Juga: Bab 5 Reaksi-Reaksi Kimia dan Dinamikanya, Kunci Jawaban Buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas 9 SMP Hlm. 111 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi

Pemotongan tersebut meliputi Kementerian/Lembaga yang akan dipotong anggarannya sebesar Rp256,1 triliun dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp50,59 triliun.

Menyadur dari kanal Youtube Antaranews, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menerangkan bahwa meskipun Kemendikdasmen harus melakukan restrukturisasi program, tetapi program strategis akan tetap berjalan.

Dalam video tersebut Mu’ti juga menegaskan dengan adanya pemotongan anggaran tidak akan mengurangi layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia kelas 6 SD Hlm. 205-207 Kurikulum Merdeka: Teks ‘Pada Masa Depan, Robot akan Menggantikan Pekerjaan Manusia’

Mendikdasmen Abdul Mu’ti juga setuju dengan adanya efisiensi anggaran pemerintah untuk dialihkan ke program lain di tingkat nasional.

Instruksi efisiensi anggaran ini memang tengah menjadi perhatian berbagai Kementerian, seperti misalnya Kementerian Keuangan.

Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan secara terpaksa menghentikan program beasiswa Kementerian Keuangan imbas dari pemotongan anggaran ini.

Nantinya, anggaran Kementerian/Lembaga yang dipotong akan dialihkan untuk kebutuhan program nasional seperti makan bergizi gratis, swasembada pangan dan energi, dan perbaikan sektor Kesehatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menkeu Sri Mulyani untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo terkait efisiensi anggaran Kementerian/Lembaga.

Baca Juga: Chapter 5 Digital Life, Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka: Questions Section 2 & 3 Hlm. 275 dan 278

Sebagai penutup, Presiden Prabowo mengeluarkan instruksi efisiensi anggaran ini bertujuan agar alokasi anggaran dapat digunakan untuk program yang memiliki dampak besar kepada masyarakat,

Demikian informasi mengenai pemotongan anggaran di Kemendikdasmen, semoga dapat menambah informasi Anda mengenai instruksi efisiensi anggaran. ***