Terinspirasi Dari Kasus Vinicius, Parlemen Brazil Sahkan Undang-Undang Anti Rasisme Khusus Sepakbola!

inNalar.com – Parlemen negara bagian Rio de Janeiro di Brazil telah menyetujui sebuah undang-undang pada Selasa untuk menghentikan pertandingan sepak bola yang terganggu oleh pelecehan rasial.

Hal ini terjadi setelah maraknya protes atas perlakuan terhadap Vinicius Junior.

Bintang Real Madrid itu, yang berasal dari negara bagian tersebut, telah menjadi sasaran beberapa kali oleh pendukung rasis di Spanyol dalam dua tahun terakhir.

Undang-undang yang dikenal sebagai “Vinicius Junior`s Law” itu mengharuskan wasit untuk menghentikan pertandingan selama 10 menit jika ada insiden rasisme di stadion.

Jika insiden tersebut berlanjut, wasit dapat menghentikan pertandingan secara permanen dan memberikan kemenangan kepada tim yang menjadi korban.

Undang-undang itu juga memberikan sanksi administratif dan denda kepada klub yang pendukungnya melakukan pelecehan rasial.

Selain itu, undang-undang itu juga mendorong edukasi dan kesadaran tentang antirasisme di kalangan pemain, pelatih, wasit, dan penggemar sepak bola.

Vinicius Junior menyambut baik undang-undang itu dan mengucapkan terima kasih kepada para pembuatnya.

Ia juga berharap undang-undang itu dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk melawan rasisme di sepak bola.

“Saya sangat senang dan bangga dengan undang-undang ini. Ini adalah langkah penting untuk memberantas rasisme di sepak bola dan di masyarakat.” Ungkapnya

“Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya dan semua korban rasisme.”

“Saya berharap undang-undang ini dapat menginspirasi negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama,” kata Vinicius Junior dalam sebuah video yang diposting di media sosialnya.

Vinicius Junior telah menjadi korban rasisme beberapa kali sejak ia pindah ke Real Madrid pada tahun 2018 dari Flamengo.

Tentu, ia tidak sendirian dalam menghadapi kasus rasisme di sepak bola.

Banyak pemain lain, terutama yang berkulit hitam atau berdarah Afrika, juga sering mendapat perlakuan tidak pantas dari para pendukung atau lawan.

Beberapa contoh adalah Kylian Mbappe, Raheem Sterling, Marcus Rashford, Romelu Lukaku, dan Neymar.*** (Dadang)

 

Rekomendasi