

InNalar.com – Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki bandara terbesar ke-2 di Indonesia.
Bandara tersebut berada di kabupaten Majalengka yang telah beroperasi sejak 2018 kemarin.
Sekedar informasi, lapangan terbang terbesar ke-2 ini juga sempat disebut sebagai bandar udara mangkrak atau mati.
Hal tersebut karena sepinya penumpang yang ingin menggunakan penerbangan melalui bandar udara tersebut.
Menariknya, terdapat rencana untuk bandar udara terbesar ke-2 di Indonesia tersebut akan dijual ke asing.
Bahkan sudah ada 3 negara yang tertarik untuk membeli bandar udara tersebut.
Ketiga negara yang tertarik untuk membeli bandar udara tersebut adalah Singapura, India, hingga Arab Saudi.
Sebenarnya bukan dijual, karena lebih tepat untuk menyebutnya sebagai dibukanya investor asing agar menanamkan modalnya di bandar udara terbesar ke-2 tersebut.
Karena saat terdapat investor asing yang masuk, maka akan ada pengembangan lebih baik agar bandar udara tersebut lebih aktif.
Ditambah para investor asing tersebut nantinya juga dapat mengelola bandar udara bertaraf internasional yang berada di kabupaten Majalengka ini.
Perlu diketahui, sebenarnya hal ini bukanlah pertama kalinya Indonesia membuka investor asing untuk berbagi saham pada bandara.
Karena terdapat bandar udara Batam (Hang Nadim) dan Kualanamu yang menggunakan investor asing dan hasilnya dapat dibilang menjadi bagus.
Meski terdapat rencana untuk dibukanya investor asing, namun pada Maret 2023 kemarin pemerintah belum mengetahui langkah apa yang akan diambil.
Pasalnya pada Maret kemarin baru mencapai tahap penjajakan, sehingga belum dipastikan akan menggunakan skema seperti apa para investor asing tersebut akan masuk.
Karena untuk membuka investor asing pada bandar udara di daerah Jawa Barat ini terdapat skema equity, joint venture, ataupun pembelian saham.
Perlu diketahui, lapangan terbang yang berada di kabupaten Majalengka ini sebelumnya pernah disebut sebagai bandar udara mati atau mangkrak.
Sebab sejak beroperasi pada tahun 2018, bandar udara ini malah sepi penumpang, hingga jarang terjadi layanan penerbangan.
Ditambah para penumpang juga semakin sepi saat Indonesia terdampak Covid-19 sejak 2020 kemarin.
Walau sempat disebut bandar udara mati, namun bandara seharga Rp2,6 triliun ini akhirnya kemarin mulai beroperasi kembali.
Beroperasinya bandar udara tersebut dimulai pada 29 Oktober 2023 seperti yang dilansir dari laman dephub.
Adapun nama dari bandar udara yang dimaksud adalah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Kebanyakan orang mungkin lebih mengenal bandar udara ini sebagai bandara Kertajati. ***