Terbesar Kedua di Indonesia, Bandara Senilai Rp2,6 Triliun di Jawa Barat Bakal Dijual ke Arab Saudi, Benarkah?

InNalar.com – Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki bandara terbesar ke-2 di Indonesia.

Bandara tersebut berada di kabupaten Majalengka yang telah beroperasi sejak 2018 kemarin.

Sekedar informasi, lapangan terbang terbesar ke-2 ini juga sempat disebut sebagai bandar udara mangkrak atau mati.

Baca Juga: Korbankan 347 Hektar Kelapa Sawit! Kalimantan Timur Bangun Bandara Megah Senilai Rp4,3 Triliun, Beroperasi Tahun…

Hal tersebut karena sepinya penumpang yang ingin menggunakan penerbangan melalui bandar udara tersebut.

Menariknya, terdapat rencana untuk bandar udara terbesar ke-2 di Indonesia tersebut akan dijual ke asing.

Bahkan sudah ada 3 negara yang tertarik untuk membeli bandar udara tersebut.

Baca Juga: Reklamasi 2023 Capai 507 Ha, PT Freeport Indonesia Hijaukan Kawasan Tambang Terbuka di Mimika dengan Rumput Endemik Grasberg, Apa Namanya?

Ketiga negara yang tertarik untuk membeli bandar udara tersebut adalah Singapura, India, hingga Arab Saudi.

Sebenarnya bukan dijual, karena lebih tepat untuk menyebutnya sebagai dibukanya investor asing agar menanamkan modalnya di bandar udara terbesar ke-2 tersebut.

Karena saat terdapat investor asing yang masuk, maka akan ada pengembangan lebih baik agar bandar udara tersebut lebih aktif.

Baca Juga: AC Milan Mata-matai Perkembangan Bek Muda Spanyol di Bursa Transfer Januari 2024, Nasib Alessandro Florenzi Sudah Tamat?

Ditambah para investor asing tersebut nantinya juga dapat mengelola bandar udara bertaraf internasional yang berada di kabupaten Majalengka ini.

Perlu diketahui, sebenarnya hal ini bukanlah pertama kalinya Indonesia membuka investor asing untuk berbagi saham pada bandara.

Karena terdapat bandar udara Batam (Hang Nadim) dan Kualanamu yang menggunakan investor asing dan hasilnya dapat dibilang menjadi bagus.

Baca Juga: Atalanta Punya Cara ‘Licik’ Tolak Niatan Inter Milan Boyong Luis Muriel di Bursa Transfer Musim Dingin Ini

Meski terdapat rencana untuk dibukanya investor asing, namun pada Maret 2023 kemarin pemerintah belum mengetahui langkah apa yang akan diambil.

Pasalnya pada Maret kemarin baru mencapai tahap penjajakan, sehingga belum dipastikan akan menggunakan skema seperti apa para investor asing tersebut akan masuk.

Karena untuk membuka investor asing pada bandar udara di daerah Jawa Barat ini terdapat skema equity, joint venture, ataupun pembelian saham.

Baca Juga: Ikat Dana Rp210 Triliun, Kerukan 3 Tambang Bawah Tanah Freeport Indonesia di Kab Mimika Papua Tengah Ini Hasilkan 1,97 Juta Ounces Emas

Perlu diketahui, lapangan terbang yang berada di kabupaten Majalengka ini sebelumnya pernah disebut sebagai bandar udara mati atau mangkrak.

Sebab sejak beroperasi pada tahun 2018, bandar udara ini malah sepi penumpang, hingga jarang terjadi layanan penerbangan.

Ditambah para penumpang juga semakin sepi saat Indonesia terdampak Covid-19 sejak 2020 kemarin.

Baca Juga: Pengungsi Palestina Bertambah, Penduduk Israel Serukan Pembangunan Kembali Pemukiman Yahudi di Jalur Gaza

Walau sempat disebut bandar udara mati, namun bandara seharga Rp2,6 triliun ini akhirnya kemarin mulai beroperasi kembali.

Beroperasinya bandar udara tersebut dimulai pada 29 Oktober 2023 seperti yang dilansir dari laman dephub.

Adapun nama dari bandar udara yang dimaksud adalah Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Baca Juga: Rogoh Dana Rp155 Miliar, 6 Pengusaha Kelas Kakap Ini Bantu Kebut Selesainya Proyek Bandara Singkawang di Kalimantan Barat, Siapa Aja?

Kebanyakan orang mungkin lebih mengenal bandar udara ini sebagai bandara Kertajati. ***

Rekomendasi