

inNalar.com – Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi merupakan jalan bebas hambatan kedua yang dibangun di Provinsi Bali.
Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sendiri diharapkan dapat membantu mengakomodir kendaraan dari arah barat ke timur atau sebaliknya.
Selain itu, diharapkan pula agar mampu menjadi jalur alternatif.
Terutama dari Pelabuhan Gilimanuk menuju arah ibu kota Provinsi Bali yakni Denpasar.
Melansir dari laman Kementerian PUPR, jalan bebas hambatan ini juga akan mengantipasi volume lalu lintas karena akan terkoneksi pada kawasan pembangunan strategis.
Yakni berdasarkan RT RW Bali pada tahun 2009-2029 mendatang.
Sayangnya, dana investor sebelumnya gagal diperoleh. Tentu saja tender yang dilakukan sebelumnya harus dibatalkan sesuai aturan.
Saat ini, Basuki Hadimuljono selaku Menteri PUPR mengambil langkah untuk mempercepat pelaksanaan tender ulang untuk investor proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi.
Ia sendiri tidak menjelaskan mengapa kegagalan pendanaan tersebut terjadi.
Percepatan pelaksanaan tender tersebut dilakukan agar proyek pembangunannya segera dilakukan pada tahun 2024 nanti.
Jalan tol ini sendiri nantinya akan menghubungkan Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan juga Badung.
Basuki menjelaskan setelah tender investor sukses, maka investor akan mencari kontraktor agar pengerjaan proyek segera dilakukan.
Ia juga menegaskan meskipun sebelumnya telah gagal mendapatkan pendanaan, akan tetapi pembangunan tol tersebut diupayakan terus berjalan.
Ia bahkan memproyeksikan ada banyak investor yang mengikuti tender ulang ini.
Hal ini karena Menteri PUPR memang berharap agar pendanaan pembangunannya tidak menggunakan anggaran dari APBN.
Melainkan dari KPBU atau Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha termasuk pendanaan yang berasal dari luar negeri.
Tender ulang ini memang dilaksanakan karena sebelumnya belum berhasil dalam mendapat pendanaan.
Kementerian PUPR sendiri akan melakukan penandatanganan kontrak di sekitar pertengahan 2024 mendatang.
Sebagai harapan nantinya pada bulan Juli tahun 2024 sudah dapat menjalankan konstruksi pembangunan.
Kemudian untuk proses pembebasan lahan akan dilakukan terlebih dahulu. Yakni pada awal tahun 2024.
Nantinya lahan akan didanai oleh pemerintah pusat. Sementara untuk pembangunan fisiknya memakai skema KPBU yakni sekitar Rp7-8 triliun.
Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini nantinya akan terbentang sepanjang 96,84 km.
Akibat gagalnya pendanaan ini proyeknya pun mandek padahal telah dilakukan peletakan batu pertama pada 10 September tahun 2022 lalu.
Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan melintasi 13 kecamatan serta 58 desa pada 3 kabupaten.
Adapun biaya investasi yang diperkirakan mencapai angka Rp24,6 triliun.***