Tengah Terdampar di Aceh, Ini 5 Fakta Tentang Pengungsi Rohingya, UNHCR: Mereka Adalah Korban!

 

inNalar.com – Pengungsi Rohingya kembali menuai kontroversi setelah tiba di Aceh beberapa hari yang lalu.

Warga Aceh sempat melakukan penolakan terdapat kapal-kapal pengungsi Rohingya.

Warga Aceh menolak kedatangan pengungsi Rohingya lantaran mereka tidak bisa menjaga sikap dan mengikuti adat di daerah setempat.

Baca Juga: Sumatera Utara Susul Jatim, Jateng, dan Jabar! Inilah 15 Provinsi dengan PNS Terbanyak Menurut BKN

Namun, kapal demi kapal yang berisikan para pengungsi Rohingya kembali datang hingga sedikitnya terdapat 5 kapal.

Mau tidak mau para pengungsi Rohingya pun disediakan tempat sementara untuk berlindung.

Mungkin banyak dari kalian yang masih tidak mengerti dan paham apa dan siapa para pengungsi Rohingya tersebut.

Baca Juga: Batas Usia Pensiun PNS Dosen Khusus Jabatan Ini Diperpanjang Hingga 70 Tahun, Gaji Pensiunan Peroleh Rp4,9 Juta?

Maka dari itu, adapun beberapa fakta mengenai Pengungsi Rohingya.

Pertama, selama beberapa dekade, warga Rohingya menghadapi penderitaan ekstrem di Myanmar.

Mereka tidak diberikan akses terhadap kewarganegaraan dan pencatanan. Mereka juga tidak diijinkan mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja.

Baca Juga: Ramai Samakan Pengungsi Rohingya dengan Israel, Warganet: Korban dan Pelaku Genosida Kok Disamakan?

Kedua, pengungsi Rohingya dibatasi dalam kamp dan desa dan menjadi sasaran kekerasan ekstrem.

Ketiga, pengungsi Rohingya tidak ingin meningalkan Myamar. Mereka terpaksa mengungsi.

Sebagian besar pengungsi Rohingya mengatakan bahwa mereka berharap bisa pulang ke Myanmar jika kondisinya memungkinkan.

Keempat, sekitar satu juga pengungsi Rohingya melarikan diri ke kamp-kamp di negara tetangga Bangladesh sejak tiga dekade terakhir.

Kebanyakan hal tersebut terjadi pada tahun 2017 setelah beberapa insiden kekerasan dan pelanggaran HAM berskala besar.

Kelima, pengungsi Rohingya tidak hanya mencari keselamatan di Indonesia. Mayoritas pengungsi Rohingya telah melarikan diri dan diberi status pengungsi di Banglades, Malaysia, dan India.

Komunitas UNHCR sendiri menegaskan bahwa para pengungsi Rohingya adalah korban dari kekejaman pihak pemerintahan Myanmar.***

 

Rekomendasi