

inNalar.com – Beberapa tahun belakangan, Kementerian PUPR mengerjakan beberapa proyek bendungan yang ditargetkan rampung pada tahun 2024 mendatang dan salahs satunya berada di Sumatera Utara.
Proyek bendungan di Sumatera Utara tersebut dikenal dengan nama Lau Simene.
Bendungan ini berkapasitas tampung 21,07 juta m3 dan dibangun untuk menunjang pemenuhan kebutuhan air baku.
Selain itu, insfrastruktur ini juga nantinya berfungsi untuk pengendalian banjir di venue-venue jelang PON 2023 di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Pembangunannya dimulai pada tahun 2017 lalu dan ditargetkan akan rampung pada awal tahun 2024 mendatang.
Dana yang digelontorkan untuk pembangunan bendungan setinggi 205 meter dengan luas area genangan 125,84 hektar.
Konstruksi bendungan ini dibangun melalui dua paket pekerjaan dengan 2 kontraktor yang berbeda.
Untuk Paket I pengerjaan bendungan ini dpercayakan kepada PT Wijaya Karya.
Diketahui bahwa PT Wijaya Karya merupakan perusahaan di bawah naungan BUMN yang bergerak dibidang konstruksi.
Sebagai informasi, WIKA berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp21,44 Triliun per September 2023.
Nilai tersebut bertumbuh hingga 12,5% (YoY) dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yakni sebesar Rp19,06 Triliun.
Kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen bangunan dan infrastruktur, termasuk bendungan.
Meski banyak mengerjakan proyek-proyek besar, namun pada laporan keuangannya diketahui bahwa aset korporasi ini menurun tajam.
Dilansir inNalar.com dari laporan keuangan resmi di idx.co.id, aset yang dimiliki korporasi ini terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar.
Pada Desember 2022, jumlah aset lancar perusahan ini mencapai Rp39,6 miliar dan aset tidak lancar mencapai Rp35,4 miiar.
Jadi secara keseluruhan, jumlah aset PT Wijaya Karya pada tahun 2022 kurang lebih mencapai Rp75 miliar.
Sementara itu, pada bulan September 2023 aset lancar korporasi ini Rp31,3 miliar dan aset tidak lancar sejumlah Rp35,2 miliar.
Secara keseluruhan, aset yang dimiliki perusahaan ini mencapai Rp66,6 miliar.
Jadi, jika dibandingkan dengan aset tahun lalu, jumlah aset yang dimiliki PT Wijaya Karya menurun hingga Rp9 miliar.
Kendati demikian, pendapatan bersih WIKA per kuartal III tahun memiliki catatan bagus.
Perusahaan konstruksi pelat merah ini mendapatkan pemasukan sebesar Rp15 miliar, naik dari tahun sebelumnya di periode yang sama yang yang mencatatkan angka Rp12,7 miliar.***