

inNalar.com – Provinsi Bali memiliki satu bendungan yang mana memiliki teknologi yang digunakan pertama kali di Indonesia.
Selain itu, bahkan selama pembangunan ini terjadi, para pekerja justru menemukan suatu terowongan yang ada pada waduk tersebut.
Waduk tersebut adalah bendungan Tamblang yang berada di kecamatan Sawan, Buleleng, Bali.
Sekedar informasi, bendungan Tamblang ini juga telah berubah nama menjadi bendungan Danu Kerthi Buleleng.
Disebut jadi yang pertama, sebab bendungan Danu Kerthi ini menggunakan teknologi inti aspal, yang digunakan sebagai core pada kontruksi waduk.
Kontruksi menggunakan inti aspal ini merupakan pertama di Indonesia, sekaligus di Asia Tenggara.
Baca Juga: 3 Langkah Mudah Cara Merawat Kulit dari Bahaya Polusi Udara, Ternyata Gampang Banget!
Sebab kebanyakan bendungan bahan kontruksinya menggunakan tanah liat sebagai core bendungannya.
Selama pembangunan bendungan di Bali yang jadi pertama di Asia Tenggara itu dilakukan, para pekerja justru menemukan terowongan.
Dilansir imNalar.com dari balaiarkeologibali.kemdikbud.go.id, saat dilakukan observasi oleh Balai Arkeologi Bali, ternyata terdapat 8 titik lokasi terowongan air yang berada di Bendungan.
Baca Juga: Sedot Rp4,5 Miliar, Pembangunan Dermaga di Papua Ini Tidak Kunjung Dikerjakan, Mengapa?
Diduga 8 titik terowongan tersebut merupakan lubang peninggalan semasa jaman kolonial Belanda.
Salah satu terowongan di Bali itu berada di sumbu bendungan, dengan panjang 480 meter.
Sedangkan untuk yang kedua, terowongan ini terletak di sebelah selatan Sungai Aya dan bentuk kontruksinya belum terganggu oleh pembangunan bendungan.
Kedua terowongan bendungan Danu Kerthi di Bali ini diperkirakan memiliki lebar mulut 70 cm, dengan tinggi 170 cm.
Walaupun terdapat 8 terowongan, namun sayangnya hanya terdapat 2 titik yang dapat diobservasi oleh Balai Arkeologi Bali.
Terowongan ini sendiri merupakan buatan makhluk hidup, hal itu karena terdapat bekas-bekas pengerjaan oleh manusia, serta beberapa ceruk kecil yang kemungkinan digunakan untuk penempatan sumber cahaya.
Tidak berhenti disitu, karena selama pembangunan bendungan Tamblang atau Danu Kerthi di Bali ini, ditemukan pula 3 buah sarkofagus.
Penemuan 3 buah sarkofagus tersebut diketemukan di tegalan serta di halaman rumah penduduk setempat.
Tepatnya, penemuan sarkofagus itu ditemukan di atas lokasi terowongan 2 Sungai Aya.
Adapun untuk bentuk dari sarkofagus tersebut, Ketiga benda itu memiliki bahan tufa, dengan tonjolan sederhana berbentuk segiempat pada keempat sisinya.***