Tendang Semarang! Kabupaten Kecil Ini Tiba-tiba Jadi yang Terkaya di Jawa Tengah: Bisa Tebak?

inNalar.com – Guna mengetahui kondisi perekonomian suatu wilayah, Badan Pusat Statistik membuat sejumlah indikator, salah satunya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

PDRB merupakan nilai jumlah barang dan jasa yang diproduksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.

Pada kuartal pertama tahun 2024, perekonomian Jawa Tengah mengalami kenaikan positif sebesar 4,97 persen year on year.

Baca Juga: Kesaksian Hanie: Begini Detik Terakhir Mirna Salihin saat Tenggak Kopi yang Dipesan Jessica Wongso

Tercatat nilai PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp445.239,85 miliar, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 sebesar Rp284.079,96 miliar.

Dari segi produksi, sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan 16,50 persen.

Di sisi pengeluaran, kenaikan tertinggi terjadi pada Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 23,53 persen.

Baca Juga: 6 Kota Terkaya di Jawa Tengah 2024: Semarang Jadi Markas Calon Sultan!

BPS Provinsi Jawa Tengah merilis daftar Kabupaten/Kota berdasarkan PDRB ADHK terbanyak periode 2023.

Dari daftar tersebut, Semarang sebagai ibu kota provinsi tidak termasuk dalam 10 besar. Lantas daerah mana saja yang memiliki nilai PDRB ADHK terbesar?

1. Kabupaten Cilacap (101.839.740,58)

Baca Juga: Sudah Diuji 5 Kali, Kapuspenkum Kejagung RI Ingatkan Kubu Jessica Wongso Tak Perlu Ajukan PK Lagi

Perekonomian Kabupaten Cilacap menunjukkan tren positif pascapandemi Covid-19 dengan rincian 5,34 persen (migas) dan 5,76 persen (nonmigas).

Industri usaha yang berkontribusi dalam pertumbuhan ini antara lain industri pengolahan, pertanian dan konstruksi.

Sedangkan ditinjau dari PDRB, sektor konsumsi rumah tangga mendominasi sebesar 41,70 persen.

Baca Juga: Klaim Ada Bukti Baru di PK Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Nyatakan Mundur dari Pengacara Jika…

2. Kabupaten Kudus (72.984.396,76)

Pada tahun 2023, daerah yang dijuluki Kota Kretek ini mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 2,19 persen, lebih sedikit dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 2,21 persen.

Sektor usaha informasi dan komunikasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi, yakni 13,33 persen.

Baca Juga: Temukan Pelajaran Hidup, Ini Dia Pesan Jessica Wongso Usai Dibui 8 Tahun Kasus Kopi Sianida

Adapun pengeluaran tertinggi dikeluarkan oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT), sebesar 7,30 persen.

3. Kabupaten Banyumas (45.396.301,96)

Bappedalitbang Banyumas mencatat laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas dari 2005-2002 menyentuh angka 5,19 persen.

Baca Juga: Bikin Kaget! 3 Remisi Sekaligus Bawa Jessica Wongso Bebas Bersyarat Lebih Cepat, Apa Saja?

Bahkan, pertumbuhan saat Covid-19 tergolong lebih baik dari provinsi Jawa Tengah (-2,65 persen), yaitu -1,65 persen.

Sejumlah sektor yang turut menyumbang ekonomi masyarakat Banyumas di antaranya pariwisata, UMKM, ekonomi kreatif, pertanian, dan energi.

4. Kabupaten Brebes (36.739.154,44)

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2024 Segera Ditutup, Pembelian E-Meterai di Website Peruri Tidak Tersedia? Ini Alternatifnya!

Laju progres ekonomi Kabupaten Brebes pada 2023 menurun sebesar 1,87 persen dari tahun sebelumnya, yaitu dari 5,61 persen menjadi 3,74 persen.

Daerah penghasil telur asin ini memiliki lapangan usaha Penyedia Akomodasi dan Makan Minum yang mencatat pertumbuhan tertinggi di sisi produksi (11,40 persen).

Sementara kenaikan paling besar dari segi pengeluaran dialami oleh PKLNPRT sebesar 8,32 persen.

Baca Juga: Jadwal Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia Sebelum Menuju Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura

5. Kabupaten Kendal (35.286.233,79)

BPS Kabupaten Kendal menyatakan bahwa pada 2022, daerah ini berhasil menaikkan perekonomian menjadi 5,69 persen year on year.

Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memuncaki daftar PDRB ADHB mencapai 57.67 persen.

Baca Juga: Jadwal Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia Sebelum Menuju Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura

Selain itu, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sebesar Rp49,705.16 miliar.

6. Kabupaten Pati (34.984.662,83)

Tahun 2022, Kabupaten Pati berhasil mendorong laju pertumbuhan ekonomi menjadi 3,6 persen, yang sebelumnya menurun hingga -2,87 persen.

Baca Juga: Eks Presiden Korea Selatan Jadi Tersangka Suap Gegara Carikan Jabatan untuk Menantu, Warganet: Udah Biasa Di Sini!

Sektor yang menopang perekonomian dengan jumlah besar dilakukan oleh industri pengolahan, yakni sebesar 27,29 persen.

Industri pertanian, perikanan dan perkebunan mencapai 24,53 persen, kemudian disusul industri perdagangan dan lainnya sebesar 14,67 persen.

7. Kabupaten Klaten (31.938.326,59)

Pemerintah Kabupaten Klaten melalui BPS telah membuat daftar persentase PDRB ADHB menurut lapangan usaha.

Beberapa di antaranya lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menjadi yang menyentuh angka 9,83 persen.

Sedangkan industri pengolahan mencatat persentase paling tinggi yaitu 37,93 persen.

8. Kabupaten Sragen (30.442.192,81)

Kabupaten yang dikenal sebagai Kota Fosil ini mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,23 persen untuk tahun 2023.

Nilai PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun tersebut adalah Rp48.570 miliar, serta atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp30.442 miliar.

9. Kabupaten Karanganyar (30.208.236,04)

Dibandingkan tahun sebelumnya, perekonomian Karanganyar naik sebanyak 5,53 persen pada tahun 2023.

Menurut ukuran PDRB ADHB, perekonomian kabupaten ini sebesar Rp47,203 triliun.

10. Kabupaten Tegal (28.023.033,89)

Pemkab Tegal mengalami penurunan perekonomi pada 2023. Persentase perekonomian di tahun tersebut mencapai 4,93 persen.

Sedangkan 1 tahun sebelumnya mencapai angka 5,13 persen.

PDRB harga berlaku meraih angka 44.440,29 miliar rupiah, sedangkan PDRB per kapitanya senilai 26,85 juta rupiah per tahun.***

 

Rekomendasi