

inNalar.com – Penyediaan layanan kesehatan merupakan perhatian penting bagi pemerintah khususnya untuk daerah terpencil.
Dalam pelaksanaan upaya menciptakan masyarakat yang sehat salah satunya dengan pemerataan tenaga kesehatan di berbagai daerah hingga kawasan perbatasan bahkan terpencil.
Pemerataan tenaga medis masih menjadi masalah sampai adanya penumpukan tenaga Kesehatan khususnya dokter di beberapa daerah.
Baca Juga: Apel Minggir Dulu! Buah Ini Baru Juaranya Malang: Produksi Tiap Tahunnya Tembus…
Karena itu ada beberapa daerah yang sangat kekurangan tenaga kesehatan baik di puskesmas maupun rumah sakit.
Hal ini disebabkan salah atunya karena adanya keengganan tenaga esehatan mengabdi di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan terluar (DTPK).
Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengutarakan bahwa saat ini baru 12 provinsi yang memiliki pemerataan tenaga Kesehatan sesuai dengan standar peraturan pemerintah yaitu rasio 42 dokter untuk 100 ribu penduduk.
Baca Juga: DKI Jakarta Cari Cabai Rawit Sampai ke Ujung Dunia, Padahal di Provinsi Ini Melimpah
Pemeretaan belum bisa terpenuhi karena berbagai faktor termasuk kondisi geografis yang sulit yang membuat kebanyakan tenaga kesehatan lebih memilih untuk bekerja di kota besar.
Hal ini berakibat tidak hanya penyebaran yang rata untuk tenaga kesehatan dan menyebabkan kekurangan di wilayah terpencil.
Tidak hanya kendala geografis, ada juga kendala gaji yang tidak besar dan fasilitas yang kurang.
Baca Juga: ‘Harta Karun’ Budaya Indonesia di Ambang Punah: 12 Bahasa Daerah Maluku Kini 0 Penutur
Pada dasarnya ketersediaan tenaga kesehatan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan yang menjadi salah satu tenaga utama dalam pelayanan Kesehatan bagi masyarakat.
Bahkan di beberapa daerah, ditemukan tenaga medis yang hanya berjumlah belasan dalam satu kabupaten.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inilah 5 provinsi dengan tenaga kesehatan yang paling sedikit pada tahun 2023.
Baca Juga: Getirnya Realitas Pendidikan di Papua: Guru Berkualifikasi Tinggi Sulit Bertahan Karena…
1. Papua
Papua menjadi provinsi yang memiliki tenaga Kesehatan paling sedikit yaitu sebanyak 308 pekerja.
Dengan letak geografis yang sangat jauh dan fasilitas yang kurang memadai membuat provinsi Papua kurang mendapat pelayanan Kesehatan yang baik termasuk tenaga Kesehatan yang masih kurang.
Baca Juga: 10 Provinsi Tersantai di Indonesia: Pemudanya Banyak yang Pengangguran, Bukan di Jawa Barat, Tapi…
2. Papua Barat
Selain Papua, provinsi Papua Barat juga masih termasuk daerah dengan jumlah Kesehatan yang paling sedikit yaitu berjumlah 432 pada tahun 2023.
Sama dengan provinsi Papua, Papua Barat pun termasuk wilayah dengan letak geografis yang sangat jauh dan kurang diminati oleh para tenaga Kesehatan.
3. Sulawesi Barat
Tidak hanya di wilayah Papua, provinsi Sulawesi Barat pun memiliki jumlah tenaga Kesehatan yang sedikit yaitu sebanyak 587.
Sulawesi Barat termasuk provinsi yang persebaran tenaga kesehatannya tidak merata khususnya di daerah pedalaman.
4. Gorontalo
Provinsi Gorontalo pun termasuk daerah dengan tenaga Kesehatan yang tidak banyak yaitu hanya 678 pada tahun 2023.
5. Maluku Utara
Maluku Utara merupakan bagian dari daerah dengan tenaga Kesehatan yang sedikit yaitu sebanyak 769 pada tahun 2023.***