
inNalar.com – Guru Indonesia yang sedang menempuh pendidikan jenjang Magister di China telah ciptakan lagu berbahasa Mandarin dengan kecerdasan buatan atau AI.
Sebelum kepulangan mereka ke Indonesia untuk liburan musim dingin yang diberikan oleh Universitas Taijin, China.
Mereka berhasil membuat sebuah lagu berbahasa Mandarin usai mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang sudah dikembangkan.
Tentunya kabar ini menjadi sebuah pencapaian luar biasa bagi para guru dan Tanah Air, karena dapat memadukan AI dengan pendidikan.
Mereka membuat lagu tersebut untuk mengungkapkan rasa terimakasih yang tulus karena sudah diberi kesempatan untuk belajar di Universitas Taijin.
Program pendidikan bagi guru bahasa Mandarin ini adalah progam kerjasama antara Kementerian Pendidikan China, Universitas Taijin, dan Asosiasi Sekolah Trilingual Indonesia.
Program kerjasama yang ditandatangani oleh kedua negara, yakni Indonesia dan China ini telah diluncurkan pada bulan Desember 2023 kemarin.
Terdapat 39 tenaga pendidik Indonesia yang terpilih untuk mengikuti program ini dari berbagai daerah di Nusantara.
Para tenaga pendidik ini menjadi angkatan pertama dari Program Magister Pendidikan Bahasa Mandarin Internasional untuk Guru Sekolah Trilingual.
Baca Juga: Siswa Punya Kebiasaan Tidur di Kelas Tapi Nilai Sekolah Selalu Bagus, Ternyata Ada Penelitiannya
Mereka akan menmpuh pendidikan selama kurun waktu 2 tahun lamanya yang dimulai sejak September 2024.
Tentunya dengan waktu 2 tahun mereka akan diberikan pendidikan yang intensif tentang berbahasa yang kerap digunakan masyarakat keturunan Tionghoa ini.
Tujuan dari program ini adalah untuk melatih tenaga pendidik dari Tanah Air berbahasa Mandarin dengan baik.
Selain itu mereka akan dibekali dengan keterampilan tingkat lanjut untuk meningkatkan mutu pembelajaran di negara asal.
Pembelajaran mengenai bahasa asing ini digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetauhi budaya etnis lain.
Baca Juga: Tradisi Makan di Pesantren Jawa Barat Ini Mirip Sekolah Internasional, Ternyata Ada Maksudnya
Mengutip dari Antara News, “Mempelajari bahasa adalah langkah pertama untuk memahami budaya” kata Suviana.
Suviana merupakan salah satu kandidat yang mengikuti progam ini, dari 39 peserta yang mengikuti program ini terdapat beberapa tenaga pendidik yang bukan keturunan tionghoa.
Salah satunya Saifus Somad, dia memberikan apresiasi terhadap program ini karena dapat mengenal lebih dalam tentang budaya China.
“Belajar bahasa Mandarin membuat saya lebih mengapresiasi budaya China-Indonesia,” itulah yang Saiifus Somad ucapkan.
Sebagai salah satu guru di Jawa Timur, Saifus Somad menganggap bahasa merupakan aspek penting untuk menghubungkan pemahaman.
Apalagi mereka telah berhasil membuat lagu dengan bahasa asing menggunakan AI, hal ini akan menjadi inovasi terbarukan bagi para tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas mengajar mereka.***