Telan Rp2,5 Miliar, Jembatan Gantung di Jawa Tengah Ini Jadi Solusi Mobilitas di Pedesaan, Tak Perlu Lagi Lewat Lereng Gunung!

inNalar.com – Salah satu infrastruktur yang saat ini terus dimaksimalkan pembangunannya adalah jembatan gantung.

Masyarakat Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah sendiri sekarang sudah memiliki jembatan gantung bernama Jembatan Gantung Pagergunung.

Tentu kehadirannya efektif untuk memudahkan mobilitas barang maupun jasa di tingkat pedesaan setempat.

Baca Juga: Rela Habiskan Rp2,2 Triliun Guna Bangun Flyover di Sumatera Barat, Terungkap Alasan Tak Terduga dari Pemerintah

Infrastruktur ini dibangun dengan tipe simetris yang menghabiskan anggaran sebesar Rp2,5 miliar.

Terdapat bentang sepanjang 60 meter serta lebar 1,8 meter sehingga hanya digunakan untuk para pejalan kaki serta kendaraan roda dua saat ingin melintas.

Hanya saja, jika terdapat kendaraan roda empat yang mengalami keadaan darurat maka dibolehkan melintas. Contohnya saja seperti ambulans.

Baca Juga: Dibekingi Dana Investasi Rp72,45 Triliun, Proyek Penghasil Gas Bumi Terbesar di Indonesia Ini Resmi Selesai, Lokasinya Dimana?

Pembangunan ini juga sebagai salah satu bentuk bantuan dari pemerintah pusat khususnya Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR kepada Pemerintah Daerah.

Dengan begitu, pergerakan barang dan jasa termasuk produk pertanian maupun orang di tingkat pedesaan akan semakin lancar.

Melansir dari laman resmi PUPR, pembangunan Jembatan Gantung Pagergunung ini juga sebagai salah satu bentuk kasih sayang Pemerintah Pusat kepada masyarakat Kabupaten Temanggung.

Baca Juga: Sudah Keruk APBN Rp2,04 Triliun, Tapi Progres Bendungan di Ciamis Jawa Barat Ini Sulit Capai Target Rampung 2023, Begini Penyebabnya

Terlebih, sebelum jembatan ini dibangun masyarakat setempat harus melewati lereng Gunung Sumbing untuk menuju Desa Gandurejo sedalam 60 meter.

Belum lagi akses jalan utama yang dilewati juga harus memutar sehingga waktu tempuhnya cukup panjang sekitar 20 hingga 30 menit.

Dengan tersambungnya jembatan ini, maka Desa Pagergunung dan Desa Gandurejo dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Baca Juga: Daya Tampung 250,81 Juta M3, Bendungan Terbesar di Sumedang Jawa Barat Ini Sedot Anggaran Jumbo Hingga Rp2,03 Triliun

Kepala Desa Pagergunung, Sukarman mengungkapkan bahwa masyarakat bisa memanfaatkan infrastruktur ini dengan waktu tempuh selama 2-3 menit saja.

Tentu sangat memudahkan warga yang ingin pergi ke sawah di desa seberang sehingga tidak perlu menempuh waktu lama lagi.

Menurutnya, jembatan ini sangat membantu masyarakat dalam kegiatan ekonomi termasuk aktivitas pertanian.

Baca Juga: Kuras Rp578 Miliar, Bendungan di Jawa Timur Ini Punya Pesona Wisata Memikat Berkat Dibangunnya Green Belt, Apa Itu?

Jembatan Gantung Pagergunung juga dapat memudahkan warga untuk menjalin silaturahmi maupun kegiatan sosial antar kedua desanya.

Contohnya saja saat ingin mengunjungi sanak saudara mereka sehingga semakin mudah dan cepat menuju tujuannya.

Pembangunan jembatan ini sendiri tidak memerlukan waktu lama yakni sekitar 7 bulan saja.

Baca Juga: Kucurkan Rp1,39 Triliun, Emiten Pemegang IUP Batu Bara di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Ini Bagikan Dividen Interim, Harga per Saham Capai Segini

Tepatnya sejak bulan Juni sampai dengan Desember 2021 lalu.

Kehadirannya juga mampu menjadi lambang kemajuan infrastruktur di daerah khususnya pedesaan. Terlebih anggaran dan waktu pembangunannya juga tepat dan hemat. ***

 

Rekomendasi