

InNalar.com – Tidak hanya Jakarta, terdapat pula transportasi umum Light Rail Transit (LRT) di Palembang.
Hanya saja, dikatakan proyek pembangunan LRT di Palembang Sumatera Selatan ini disebut gagal.
Padahal pembangunan LRT di Palembang Sumatera Selatan ini mencapai dana hingga belasan triliun untuk menunjang Asian Games pada 2018.
Baca Juga: Belum Maksimal Kelola yang Lama, Kalimantan Utara Wacana Bangun Dome Baru Lagi dengan Dana Rp35 M
Kala itu, Asian Games akan diadakan di daerah Sumatera Selatan, sebab itulah dibangun transportasi umum LRT agar dapat membantu akses mobilitas yang akan terjadi di sana.
Pembangunan LRT di Palembang sendiri sebelumnya dimulai pada tahun 2015.
Sayangnya, saat ini transportasi umum yang disebut dengan LRT Sumatera Selatan ini justru harus berakhir dengan gagal, dikarenakan sepinya penumpang.
Bahkan kritik seperti itu datang dari mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Diketahui, jika LRT Sumatera Selatan ini memiliki panjang 24,5 Km.
Membentang sejauh itu, untuk stasiunnya sendiri, LRT Sumatera Selatan ini memiliki 13 stasiun.
Dilansir InNalar.com dari kppip.go.id, dana investasi yang diperlukan dalam membangun LRT di Palembang ini yaitu sebesar Rp12,5 triliun.
Diketahui anggaran sebanyak itu sepenuhnya berasal dari dana APBN, yang menggunakan pembayaran multiyears selama empat tahun hingga tahun 2020.
Akan tetapi, selama pembangunan LRT Sumatera Selatan, perusahaan kontraktor menalangi beberapa dana yang diperlukan dahulu agar proyek pembangunan transportasi umum ini dapat berjalan.
Kontraktor pelaksana pembangunan tersebut adalah PT Waskita Karya, yang diterangkan jika uang yang digunakan nanti akan dikembalikan oleh pemerintah.
Sekedar informasi, LRT di Palembang ini merupakan inisiasi proyek yang berasal dari pemerintah daerah Sumatera Selatan.
Meskipun dikatakan sepi oleh Ridwan Kamil, pemerintah terus mencari cara agar LRT di Palembang ini dapat beroperasi.
Hal tersebut dibuktikan setelah terdampak pandemi Corona, terdapat kenaikan jumlah penumpang.
Apalagi pemerintah juga telah menerbitkan 5.000 kartu bagi pelajar, 1000 kartu merdeka, kartu berlangganan untuk para penyandang disabilitas, dan banyak lagi.***