

inNalar.com – Bendungan raksasa di Lebak, Banten ini menghabiskan anggaran Rp 2,2 triliun. Selain itu, bendungan tersebut juga jadi yang terbesar se-Indonesia dan mampu menghidupi 2 provinsi.
Pembangunan bendungan dengan volume tampungan 315 juta meter kubik itu tak hanya sebagai penanggulangan banjir di Banten.
Melainkan juga ditarget Presiden Jokowi sebagai pemberi manfaat bagi warga Jakarta dan sebagian kecil di Jawa Barat.
Dilansir inNalar.com dari Kementerian PUPR, kehadiran bendungan terbesar ke-3 se Indonesia itu mampu mengairi 22.000 hektar sawah.
Proyek pembangunannya sendiri sudah memakan waktu 9 tahun dan menghabiskan anggaran mencapai Rp 2,2 triliun.
Pemerintahan Jokowi memang gencar menggarap bendungan di banyak kota, salah satunya seperti bendungan yang satu ini.
Baca Juga: Inilah 4 Deretan Rumah Makan Padang yang Sukses yang Hingga ke Luar Negeri, Nomor 3 Favorit Presiden
Bendungan di Banten yang dinamai Bendungan Karian ini dibangun Kementerian PUPR sejak 2015 hingga 2024.
Kepala BWSC3, I Ketut Jayada mengatakan, dengan ukuran fantastis di atas menempatkab Bendungan Karian terbesar ketiga di Indonesia, setelah Bendungan Jatiluhur dan Bendungan Jatigede.
“Kapasitas yang sangat luas dan besar itu nanti, tentunya akan memberi manfaat. Yang pertama tentu menyuplai air bersih ya, Jakarta, Lebak, Serang juga kena dan Bogor juga kena. Jadi nanti secara bertahap dibangun dan dimanfaatkan secara keseluruhan,” ungkapnya, dikutip inNalar.com dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Senin (04/03/2024).
Baca Juga: Modal Cuma Rp 6 Ribu, Ini Cara Ampuh Bersihkan Noda Hitam di Keramik Kamar Mandi
Bendungan Karian berlokasi tepat di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung. Sejak diresmikan Presiden Jokowi pada 8 Januari 2024, bendungan ini memiliki beragam manfaat.
Mulai dari penyedia air baku rumah tangga, kota dan industri (RKI) sebesar 9,1 m³/detik untuk wilayah Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan.
Lebih lanjut, bendungan ini menyuplai air sebesar 5,5 m³/detik dan memenuhi kebutuhan air RKI Kota Cilegon sera Kabupaten Serang.
Baca Juga: Tips Hemat, Begini Cara Buat Minyak Goreng Sendiri Dari Kelapa Tua di Rumah
Terdapat juga Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 1,8 megawatt dan kedepannya akan disediakan sarana rekreasi dan tujuan wisata.
Bendungan Karian juga mampu mengendalikan banjir dengan kapasitas sebesar 60,8 juta m³ di daerah hilir yang merupakan kawasan strategis seperti Jalan Tol Jakarta-Merak.
“Pertama, manfaat irigasi bagi 22.000 ha sawah. Kedua memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas 10,6 m³/detik untuk Kab. Serang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kab. Lebak, Kab. Tangerang, Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang, Kota Jakarta Barat, dan Kab. Bogor,” jelas Presiden Jokowi.
Sempat Terkendala Polemik
Proyek Bendungan Karian tak semulus yang dibayangkan, pembangunannya sempat ditolak oleh warga yang berada di sekitar lokasi pengairan, tepatnya di Kampung Somang, Lebak, Banten.
Tercatat sebanyak 400 bidang lahan milik warga terdampak pembangunan dan menuntut ganti rugi ke pemerintah pada tahun 2022 silam.
Tak hanya itu, warga Desa Calungbunggur Kecamatan Sajira, Rangkasbitung juga menggugat pemerintah ke Pengadilan Negeri.
Baca Juga: Tutup Toples Susah Dibuka? Atasi Menggunakan Karet Gelang dan Cek Cara Mudahnya Berikut
Dalam gugatannya warga meminta pemerintah melakukan transparansi akan proges pembebasan lahan mereka yang terkena proyek Bendungan Karian.
Kuasa hukum warga Desa Calungbunggur, Riswayanto selama itu pihaknya tidak diberikan perincian data nomintatif terhadap lahan mereka yang akan tergusur.