

inNalar.com – Bermula dari pesimisme akan berakhir menjadi proyek mangkrak di Jawa Barat, akhirnya infrastruktur ini berhasil buahkan kemajuan ekonomi.
Infrastruktur yang dimaksudkan di sini adalah Jalan Tol Becakayu yang merupakan singkatan dari Bekasi – Cawang – Kampung Melayu.
Proyek ini digagas sejak era kepemimpinan Soeharto pada tahun 1995, pengerjaannya pun sempat terkatung prosesnya hingga 22 tahun lamanya.
Tepat pada tahun 2015, pengerjaan proyek ini mulai digaungkan kembali saat cita-cita konektivitas antardaerah menjadi fokus pembangunan era kabinet Jokowi.
Hanya dalam dua tahun, beberapa ruas seksi jalan bebas hambatan ini akhirnya resmi beroperasi pada November 2017.
Investasi yang diserap Proyek Jalan Tol Becakayu ini nilainya mencapai Rp8,54 triliun.
Tidak mengherankan apabila multiplier effect bermunculan usai kemangkrakan proyek berhasil diakhiri.
Dengan bentuk konstruksi badannya berupa jalan layang, lintasan yang berhasil digarap totalnya 21,04 kilometer.
Dari total lintasannya, jalan tol ini terbagi menjadi Seksi I dengan bentang 11 kilometer berhasil menghubungkan Casablanca – Jakasampurna.
Dilanjutkan kembali dengan panjang lintasan Seksi II mencapai 10,4 kilometer yang menghubungkan Jakasampurna – Duren Jaya.
Membahas terkait multiplier effects, rupanya usai Jalan Tol Becakayu berhasil rampung mulai tampak geliat sektor properti di daerah lintasannya.
Daya serap investasi properti di daerah Bekasi semakin tinggi minatnya.
Selain karena jalan bebas hambatan ini berhasil memangkas waktu tempuh Bekasi – Jakarta dari 2 jam menjadi 30 menit.
Lintasan yang memangkas waktu tempuh secara signifikan ini membuat para pekerja yang mengadu nasib di Jakarta tertarik untuk mencari hunian di daerah Bekasi.
Selain itu berkat adanya jalur ini pula kemacetan yang telah turun-temurun puluhan tahun akhirnya terurai, utamanya di Gerbang Tol Halim.
Dari sisi distribusi logistik pun, arus lalu lalang barang menuju Karawang, Cibitung, dan bandung makin lancar.
Sebagai informasi tambahan, lintasan sepanjang 16,01 kilometer dari Jalan Tol Becakayu ini dikelola oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Tampilan Jalan Tol Becakayu ini melebar dengan ukuran lajurnya sebanyak 2 x 3.
Melansir dari BPJT PUPR, masa konsesi infrastruktur berdesain jalan layang ini selama 45 tahun.
Harapannya akan ada infastruktur lainnya yang dapat memberikan multiplier effect bagi daerah sekitar proyeknya.***