Telan Dana 4,8 Triliun, Proyek Flyover di Jalan Paling Ekstrem se-Sumatera Barat Ini Bakal Dimulai 2024

inNalar.com – Pembangunan sebuah flyover tidak hanya berfungsi untuk mengurangi kemacetan, namun, juga bisa digunakan untuk menjadi konektivitas antar jalan yang cukup berbahaya bagi pengendara.

Sebagai contohnya saja adalah proyek pembangunan flyover yang akan dilakukan di Padang, Sumatera Barat ini.

Proyek flyover dibangun dengan tujuan untuk menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok.

Baca Juga: Tips Menjadi ‘Zero Waste Traveller’ dalam Menjaga Lingkungan Wisata dan Mengurangi Sampah Plastik

Selain itu, pembangunan ini juga dilakukan untuk mengurangi tingkat kecelakaan di jalur ekstrem yang ada di Padang, Sumatera Barat.

Adapun nama dari proyek jalan layang ini adalah Flyover Sitinjau Lauik yang berada di Sitinjau Lauik, Padang, Sumatera Barat.

Sitinjau Lauik sendiri sampai saat ini terkenal dengan tikungannya yang tajam, curam, dan ekstrem.

Baca Juga: Fantastis! Habiskan Dana Rp821 Miliar, Bendungan Lolak di Sulawesi Utara Sudah Siap Beroperasi Sejak…

Dilansir inNalar.com dari Dinas PUPR, pembangunan dari flyover di Sitinjau Lauik ini sudah direncanakan sejak tahun 2019.

Jalan layang yang dilakukan di Panorama 1 ini akan membentang sepanjang 2,78 km dan dilengkapi dengan empat buah jembatan.

Adapun tujuan dari pembangunan jalan layang ini adalah untuk mengurangi gradien maksimal dari 26% menjadi 8%, dan radius tikungan yang awalnya kurang dari 15 meter menjadi kurang dari 95 meter.

Baca Juga: Hartanya Rp872 Juta, Kekayaan Wakil Bupati Padang Pariaman Sumatera Barat Hampir Ludes Kemakan Hutang, Berapa?

Selain itu, dengan adanya flyover ini, jarak pandang di Sitinjau Lauik diharapkan dapat menjadi lebih baik.

Meski sudah direncakan sejak lama, namun, konstruksi dari pembangunan ini rencananya baru akan dijalankan pada tahun 2024 yang akan datang.

Adapun biaya yang dianggarkan untuk pembangunan jalan layang ini adalah sebanyak Rp 4,8 triliun.

Namun, dari total anggaran tersebut, sebanyak Rp 2,7 triliun digunakan untuk pembangunan di lokasi Panorama 1.

Sedangkan, panjang total dari flyover yang akan dibangun tahun 2024 ini adalah sekitar 10,5 kilometer.

Pengerjaan dari proyek flyover ini menggunakan skema KPBU atau Kerja Sama antara Pemerintah dan Badan Usaha.

Adapun Badan Usaha yang bertanggung jawab untuk mengerjakan konstruksi flyover di Sitinjau Lauik ini adalah PT Hutama Karya (HK).

Sedangkan, dari pihak Pemerintah yang bertanggung jawab untuk membangun flyover ini adalah Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat.***

 

Rekomendasi