

inNalar.com – Proyek strategis nasional (PSN) yang cukup mentereng dan saat ini terus dikebut progresnya adalah Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Bahkan jika seluruh jaringan jalan tol tersebut terbangun, maka infrastruktur ini akan jadi jalan bebas hambatan pertama yang ada di beberapa wilayah di Sumatera, termasuk yang ada Provinsi Jambi.
Salah satu bagian dari JTTS yang dinanti-nanti oleh masyarakat adalah Tol Betung – Tempino – Jambi.
Seperti yang diketahui, dengan adanya jalan bebas hambatan pastinya akan membuat akses mobilitas akan semakin mudah.
Tentu hal ini nantinya juga akan berdampak pada meningkatnya perekonomian warga sekitar.
Sebab saat jalan bebas hambatan ini telah beroperasi, membuat kunjungan orang akan semakin meningkat.
Ditambah lagi, Provinsi Jambi memiliki Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro hingga kawasan Taman Nasional Kerinci yang nantinya akan semakin mudah diakses.
Ada pula sektor pertanian dan pertambangan juga akan semakin meningkat, karena terdapat jalan bebas hambatan yang dapat memangkas waktu perjalanan di Pulau Sumatera.
Sebab jika jalan tol tersebut jadi, hanya butuh waktu 3 jam untuk tiba di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Sedangkan jika ingin berkunjung ke Provinsi Lampung, maka hanya membutuhkan waktu 7 jam perjalanan.
Berdasarkan rencananya, tol yang masuk di JTTS ini akan terbagi menjadi 4 seksi.
Adapun 4 seksi tersebut yakni Seksi Betung-Tungkal Jaya, Tungkal Jaya-Bayung Lencir, Bayung Lencir-Tempino, dan Tempino-Sp.
Sementara itu, diketahui Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi ini total panjangnya adalah 169,9 km.
Diketahui, saat ini proyek yang tengah dikerjakan adalah seksi 3 Bayung Lencir – Tempino yang memiliki panjang 34 Km.
Ditargetkan pengerjaan seksi 3 ini akan rampung pada tahun 2024.
Pasalnya pada akhir tahun 2023, pembangunan Seksi 3 progresnya telah mencapai 29,12%.
Mengutip dari laman binamarga.po.go.id, pembangunan Jalan Tol Betung – Tempino – Jambi sepanjang 169,9 m dibangun dengan pembiayaan konstruksinya melalui dua skema.
Pertama, proyek ini dikerjakan melalui Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) dengan Pembiayaan Berkala Berbasis Layanan sepanjang 136,3 km dengan anggaran senilai Rp 21,38 Triliun.
Kedua, skema pembangunannya yaitu Dukungan Konstruksi pemerintah sepanjang 33,63 km senilai Rp 5,84 triliun.
Sehingga, bisa diperkirakan biaya total untuk mengerjakan ruas ini adalah Rp27,22 triliun.***