Telan Biaya Rp1,6 Triliun, Waduk di Wonogiri, Jawa Tengah Ini Tenggelamkan 51 Desa

inNalar.com – Wonogiri merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.

Di Kabupaten Wonogiri terdapat salah satu waduk terbesar di Indonesia.

Waduk tersebut bernama Waduk Gajah Mungkur, berlokasi di Wuryorejo, Wonogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.

Baca Juga: Langka! Masjid Unik di Gresik Jawa Timur Ini Bentuknya Menyerupai Perahu, Bisa Tampung Ratusan Jama’ah

Waduk Gajah Mungkur ini mulai di bangun pada tahun 1976 dan mulai beroperasi pada 17 November 1981.

Pembangunan Waduk Gajah Mungkur ini ditengarai Sungai Bengawan Solo yang selalu meluap di musim hujan hingga pertengahan dekade 1970-an.

Luapan Sungai Bengawan Solo ini menyebabkan banjir seluas sekitar 93.600 hektar di sekitar Sungai Bengawan Solo.

Baca Juga: Khutbah Jum’at Singkat Tema Kemerdekaan 17 Agustus

Namun, berkebalikan ketika pada musim kemarau dimana debit air Sungai Bengawan Solo tidak terlalu besar dan tidak mencukup kebutuhan air masyarakat sekitar.

Maka dari itu, pada tahun 1975, JICA mengadakan studi kelayakan terkait pembangunan waduk ini dan mulai dibangun pada tahun 1976.

Untuk melakukan pembangunan waduk ini, pemerintah harus merelokasi 51 desa dan 7 kecamatan yang ada di Wonogiri.

Baca Juga: Disebut Jembatan Shiratal Mustaqim! Jalur Pendakian di Jatim Ini Paling Ekstrim di Pulau Jawa: Menantang Maut

Biaya kontruksi waduk Gajah Mungkur ini mencapai angka yang fantastis yakni 111 juta US$ atau sekitar Rp 1,6 Triliun.

Waduk Gajah Mungkur ini memiliki luas genangan maksimal hingga 9.100 hektar dengan kapasitas 560 juta m3.

Maka dari itu, dengan adanya Waduk Gajah Mungkur ini, debit banjir luapan Sungai Bengawan Solo dapat berkurang dari 4000 m3 menjadi hanya 400 m3.

Waduk ini diproyeksikan akan mencapai usia 100 tahun. Namun, karena terjadinya sedimentasi membuat umur waduk ini tidak akan sepanjang itu.

Maka dari itu, Jasa Tirta I selaku pengelola Waduk Gajah Mungkur ini berupaya maksimal melakukan perawatan dengan cara pengerukan sampah dan sedimen yang menumpuk di depan lubang pengambilan air.

Selain digunakan untuk mengurangi debit air Sungai Bengawan Solo saat musim hujan, Waduk ini juga dimanfaatkan untuk objek pariwisata di daerah sekitar Kabupaten Wonogiri.***

 

Rekomendasi