Telan APBN Hampir Rp 1 Triliun, Jembatan Terpanjang di Yogyakarta Ini Mengambang di Atas Air, Desainnya Bak Masuk Gerbang Alam Lain


inNalar.com
– Jembatan Pandansimo, mega proyek infrastrutur yang menelan APBN hampir Rp 1 triliun kini membetot perhatian publik.

Membentang megah di atas sungai progo Yogyakarta, jembatan Pandansimo tak hanya mencetak rekor sebagai yang terpanjang di Jogja.

Tetapi juga memukau mata dengan desain unik seolah-olah menjadi gerbang masuk ke alam lain.

Baca Juga: Telan Rp 225 Triliun hingga Jadi Jembatan Termahal di Dunia, Jembatan di Lampung Ini Berujung Mangkrak

Tak heran, banyak warga bahkan wisatawan dari luar kota yang menantikan pembukaan jembatan Pandansimo.

Menurut Pemda DI Yogyakarta, jembatan ini memiliki panjang total 1,9 km terdiri jalan pendekat, slab on pile dan jembatan utama.

Mega proyek termahal di Jogja tersebut digarap secara simultan pada empat segmen pada Desember 2023.

Baca Juga: Habiskan Rp100 Triliun, Jembatan Penyatu Banten–Lampung Tersendat Bukan karena Dana

Rencananya, jembatan Pandansimo akan menyambungkan wilayah Kapanewon Srandakan Kabupaten Bantul timur dengan Kapanewon Galur Kulon Progo di sisi barat.

Diperkirakan jembatan tersebut akan segera diresmikan menjelang akhir tahun 2025.

Per Juni 2025, progres jembatan terpanjang di Yogyakarta ini sudah mencapai 98 persen, memasuki tahap akhir dan pemasangan ornamen.

Baca Juga: Butuhkan Rp 225 Triliun, Jembatan Termahal di Dunia Ini Bisa Satukan Jawa-Sumatera Lewat Lampung

Selain itu, proyek ini juga masuk dalam rekor jembatan paling panjang ke-3 di Pulau Jawa, setelah Jembatan Suramadu dan Jembatan Pasopati.

Yang membuat Jembatan Pandansimo begitu istimewa adalah desain arsitekturnya yang menyerupai bentuk gunungan, lengkap dengan sentuhan motif batik khas Yogyakarta yang menghiasi bagian tengah jembatan.

Selain memiliki kearifan lokal, jembatan ini juga didesain ramah untuk pejalan kaki. Di sisi kanan dan kiri jalur pedestrian, jembatan ini dilengkapi anjungan khusus yang memungkinkan pengendara berhenti sejenak untuk menikmati panorama di sekitarnya.

Lebih lanjut, proyek senilai hampir Rp 1 triliun ini dilengkapi dengan teknologi lead rubber bearing (LRB) yang tahan gempa.

“Semoga jembatan ini bisa meningkatkan perekonomian, terutama di sisi selatan DIY dan bisa lebih meningkatkan potensi-potensi pariwisata pantai di selatan Jogja,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satker PJN DIY Setiawan Wibowo, dikutip inNalar.com

Sebagai informasi, jembatan Pandansimo merupakan salah satu penyambung rangkaian dari Jalur Jalan Lintas Selatan Pulau Jawa.

Kepingan terakhir JJLS ini akan menjadi penguat konektivitas yang menghubungkan Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Demikian informasi mengenai Jembatan terpanjang di Yogyakarta yang membentang di atas air dan menghabiskan anggaran hampir Rp 1 triliun.