

inNalar.com – Bakauheni Harbour City merupakan sebuah proyek yang menjadi salah satu ikon wisata Lampung.
Bakauheni Harbour City sendiri merupakan sebuah kawasan wisata tepi laut terbesar di Lampung dengan objek wisata sejarah, alam, wahana bermain, hingga pariwisata minat khusus.
Bakauheni Harbour City beralamat di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Bakauheni Harbour City merupakan sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama dengan Hutama Karya.
Selain itu, pembangunan Bakauheni Harbour City juga dibantu oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) dan Pemerintah Provinsi Lampung.
Mega proyek ini diproyeksikan sebagai destinasi wisata terbesar dan berskala internasional yang ada di Lampung.
Pembangunan mega proyek Bahauheni Harbour City dimulai dengan peletakan batu pertamanya (groundbreaking) pada 27 Oktober 2021.
Baca Juga: Gerus Anggaran Rp5 Triliun, Lampung Rencanakan Pembangunan Gedung Olahraga Megah, Selesai Tahun 2028
Peletakan batu pertama itu dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartike Wirjoatmodjo bersama Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Bakauheni Harbour City berdiri lahan dengan luas sekitar 214 hektar.
Lahan yang sangat luas ini menjadi tempat dari lima proyek strategis, antara lain adaah Masjid Raya BSI, renovasi Menara Siger, Krakatau Park, Kawasan UMKM, dan fasilitas publik lainnya.
Pembangunan dari mega proyek ini terbagi dalam beberapa tahap.
Tahap I dilakukan pada periode 2022 hingga 2025 dan IB periode 2026 hingga 2030.
Kemudian, tahap II akan dilaksanakan pada 2031 hingga 2040.
Terakhir adalah tahap III yang akan dilaksanakan pada tahun 2041 hingga 2061.
Pembangunan tahap I dilakukan langsung setelah proses peletakan batu pertama selesai.
Dalam pembangunan tahap satu ini fokus pada renovasi serta pengembangan kompleks Menagar Siger yang memiliki luas 3,8 hektar.
Selain itu, pada tahap pertama ini juga dibangun Masjid Raya BSI (Bank Syariah Indonesia).
Penamaan dari bangunan masjid raya ini dipilih karena pembangunan masjid raya dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI).
Sedangkan renovasi menara Siger dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Selain kedua perusahaan keuangan besar di Indonesia tersebut, ternyata juga ada perbankan lainnya yang terlibat dalam pembangunan Bakauheni Harbour City ini.
Mereka adalah Bank Mandiri yang fokus pada pembangunan kawasan UMKM.
Kemudian ada Bank Negara Indonesia yang fokus pada pembangunan creative hub dan Bank Tabungan Negara (BTN) yang fokus pada pembangunan development enterpreneur center.
Pembangunan dari Masjid Raya BSI sendiri sudah selesai dan sudah beroperasi.
Masjid ini diperkirakan dapat menampung sebanyak dua ribu nasabah.
Selain itu, Masjid BSI juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti area multifungsi, viewing deck, dan sebagainya.
Selanjutnya, untuk Krakatau Park sendiri sudah melakukan soft launching pada April 2023.
Hingga saat ini, pembangunan Bakauheni Harbour City ini masih terus dilakukan.
Pembangunan ini tentunya memberi dampak yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi Lampung.
Oleh karena itu, proyek dengan total anggaran mencapai Rp 4,7 triliun ini diharapkan dapat terus meningkatkan ekonomi masyarakat Lampung.***