

inNalar.com – Presiden terpilih, Prabowo Subianto sudah merancang berbagai proyek insfratruktur yang akan segera dibangun di beberapa wilayah.
Beberapa insfratruktur tersebut termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah lama direncanakan.
Giant sea wall atau tanggul laut raksasa akan segera dibangun di sepanjang pesisir utara pulau Jawa
Baca Juga: Berkat Pembangunan Jalan Tol di Jawa Timur, Situs Bersejarah Era Majapahit Berhasil Ditemukan
Pembangunan proyek ini dirancang untuk melindungi pesisir utara pulau Jawa dari kenaikan permukaan air laut yang semakin menghawatirkan.
Proyek ini sudah diinisiasi oleh Bapennas sejak tahun 1994 lalu. Mengingat pentingnya pembangunan giant sea wall ini untuk mencegah terjadinya banjir luapan air laut yang dapat menimbulkan bahaya besar bagi masyarakat.
Sehingga pada era pemerintahan Prabowo akan segera memulai proyek pembagunan tanggul laut raksasa tersebut.
Rencananya tanggul laut tersebut akan membentang di sepanjang utara pulau Jawa mulai dari pesisir Banten hingga Gresik, Jawa Timur dengan skema kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta.
Pembangunan mega proyek ini diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama mulai dari 10 hingga 20 tahun sehingga secepat mungkin harus segera dimulai.
Awalnya proyek tanggul raksasa ini hanya dikhususkan untuk melindungi pesisir utara Jakarta saja.
Baca Juga: Menilik Asal Usul Kopi Luwak, Kopi Khas Indonesia yang Sarat Akan Eksploitasi Hewan
Namun, Prabowo melihat urgensi pembangunan tanggul laut untuk melindungi seluruh pesisir utara pulau Jawa agar tidak menenggelami lahan-lahan produktif yang berupa persawahan dan lainnya.
“Saya mengunjungi daerah-daerah, dan saya melihat dari mulai 2014 sampai sekarang kalau dilihat di wilayah itu diruang-ruang makannya itu terdapat air yang setinggi lutut,” ujarnya.
Berdasarkan kondisi itu presiden Prabowo mengajak pihak-pihak terkait untuk bekerjasama membangun dan menyelesaikan persoalan tersebut.
Sementara itu, Hashim Djojohadikusomo telah mengadakan pertemuan dengan Meteri Koordinator Insfratruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada Kamis (31/10/2024) lalu.
Pertemuan tersebut membahas terkait proyek giant sea wall atau tanggul laut raksasa.
Ia mengatakan, jika proyek tersebut tidak dimulai dari sekarang, sawah-sawah di pantai utara akan tenggelam, bisa beberapa juta hectare akan hilang.
Hal ini merupakan pengaman (emergency), sehingga harus segera dikerjakan karena membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sejalan dengan hal itu, AHY mengungkapkan tiga tujuan utama dibangunnya giant sea wall yaitu perlindungan manusia, keberlanjutan lingkungan, dan potensi ekonomi yang besar.
AHY berharap dibangunnya proyek ini tidak hanya berfungsi untuk melindungi wilayah Pantai Utara (Pantura) dari ancaman banjir dan tenggelam, tetapi juga dapat membawa dampak positif secara ekonomi dan lingkungan.
Lebih lanjut, konsultan untuk proyek itu juga sudah ditunjuk untuk menyiapkan perencanaan teknis royek ini yang diperkirakan akan menelan dana besar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyebutkan anggaran yang dibutuhkan untuk fase petama proyek ini mencapai Rp164,1 triliun.
Pembiayaan proyek ini akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mengurangi beban APBN dan menarik investor swasta.*** (Ummi Hasanah)