

inNalar.com – Ketenangan hati adalah salah satu nikmat yang Allah SWT berikan kepada hamba-hambaNya yang beriman.
Hal ini terjadi ketika keadaan hati merasa tenang, damai, dan nyaman tanpa ada rasa gelisah, khawatir, atau bimbang.
Hal ini kita rasakan ketika hati merasa puas, ridha, dan senang dengan apa yang Allah SWT berikan dan takdirkan.
Baca Juga: Jangan Bawa Anak Yang Belum Mumayyiz Shalat Ke Masjid, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Alasan Ini
Ketenangan tersebut tidak didapatkan melalui hal-hal yang besifat duniawi semata seperti harta, jabatan, kekuasaan, keluarga, teman, hobi, atau hal-hal lainnya.
Hal itu dapat dirasakan ketika kita mendekat kepada Allah SWT dengan memperbanyak dzikir dan ibadah.
Bisa jadi otak kita tentram dengan endorpin yang kita dapat dari mendengarkan musik, membaca buku, berinteraksi sosial, olahraga, makan, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, ketentraman hati yang sebenarnya baru kita rasakan ketika kita membaca Al-Qur`an serta mendekatkan diri kita sebagai makhluk ciptaan kepada Allah SWT yang Maha Menciptakan kita semua.
Hal ini menandakan bahwa ketenangan hidup bukan berasal dBaca Juga: Ustadz Abdul Somad Jelaskan Cara Berdagang Bagi Seorang Muslim, Lakukan ini Maka Dagangamu Dijamin Laris!ari otak melainkan dari emosi hati. Dan zat yang menguasai hati seseorang hanyalah Allah SWT.
Berkenaan dengan itu, berikut ini teks khutbah tentang ketenangan hidup berasal dari hati.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي شَرَحَ صُدُوْرَ الْمُوَفَّقِيْنَ بِأَلْطَافِ بِرِّهِ وَآلَائِهِ، وَنُوْرِ بَصَائِرِهِمْ بِمُشَاهَدَةِ حُكْمِ شَرْعِهِ وَبَدِيْعِ صَنْعِهِ وَمُحْكَمِ آيَاتِهِ، وَأَلْهَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى، وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا، فَسُبْحَانَهُ مَنْ إِلَهٌ عَظِيْمٌ، وَتَبَارَكَ مَنْ رَبٌ وَاسِعٌ كَرِيْمٌ، وَأَشْهَدُ أَن لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، فِي أَسْمَائِهِ، وَصِفَاتِهِ، وَأَفْعَالِهِ، وَخَيْرَاتِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَشْرَفُ رُسُلِهِ وَخَيْرِ بَرِيَاتِهِ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ فِي غَدَوَاتِ الدَّهْرِ وَرُوحَاتِهِ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَهُوَ أَصْدَقُ الْقَائِلِيْنَ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ ، أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ. وَقَالَ النَّبيُّ صَلَّى اللهِ علَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ الْحَبِيْبُ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرينَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan manusia dengan berbagai perasaan dan emosi. Allah SWT yang telah memberikan manusia kemampuan untuk merasakan bahagia, sedih, marah, cinta, benci, takut, dan lain-lain.
Allah SWT yang telah memberikan manusia petunjuk dan bimbingan untuk mengendalikan perasaan dan emosi tersebut agar tidak melampaui batas.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mencontohkan kepada kita bagaimana cara menjaga ketenangan hati di tengah-tengah berbagai cobaan dan ujian. Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita bagaimana cara bersabar, bersyukur, bertawakal, berdoa, dan berzikir kepada Allah SWT.
Sidang Jumah rahimakumullah, sebelum khatib melanjutkan, terlebih dahulu diri ini ingin saling memberi nasehat kepada khatib sendiri dan juga kepada hadirin sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas takwa kepada Allah swt.
Sebab, takwa adalah perisai diri kita dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang serta juga sebagai bekal terbaik saat menghadapi akhirat nanti. Semoga kita diselamatkan di akhirat nanti berkat ketakwaan kita.
Amma ba’du,
Saudara-saudaraku sekalian,
Ketenangan hati merupakan salah satu tujuan hidup manusia yang plaing dicari. Manusia diciptakan untuk mencari ketenangan hati. Manusia berusaha untuk mendapatkan ketenangan hati dengan berbagai cara. Manusia mencari ketenangan hati dengan harta, jabatan, kekuasaan, keluarga, teman, hobi, atau hal-hal lainnya. Namun, apakah semua itu dapat memberikan ketenangan hati yang sejati?
Saudara-saudaraku sekalian,
Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’d ayat 28:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Ayat ini menunjukkan bahwa sumber ketenangan hati yang hakiki hanyalah Allah SWT. Hanya dengan mengingat Allah-lah hati dapat merasakan ketenangan yang tidak dapat diberikan oleh selain-Nya. Mengingat Allah adalah cara untuk menyambungkan hati, mendekatkan diri, serta memohon pertolongan kepada Allah untuk kepada Allah.
Mengingat Allah bukan hanya sekadar mengucapkan lafaz-lafaz zikir dengan lisan. Mengingat Allah juga harus dilakukan dengan hati dan pikiran. Mengingat Allah juga harus diiringi dengan amal shalih yang sesuai dengan syariat-Nya. Mengingat Allah juga harus dilakukan dengan konsisten dan istiqamah di setiap waktu dan keadaan.
Saudara-saudaraku sekalian,
Mari kita tingkatkan zikir kita kepada Allah SWT agar kita dapat meraih ketenangan hati yang kita idam-idamkan. Mari kita baca Al-Qur’an dan memahami maknanya sebagai zikir yang paling utama. Mari kita shalat lima waktu secara berjamaah dan tepat waktu sebagai zikir yang paling wajib. Mari kita baca doa-doa harian yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai zikir yang paling praktis.
Mari kita baca tasbih (Subhanallah), tahmid (AlMari kita baca tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (Laa ilaaha illallah), dan takbir (Allahu Akbar) sebagai zikir yang paling mudah. Mari kita baca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai zikir yang paling mulia. Mari kita baca istighfar (Astaghfirullah) sebagai zikir yang paling penting.
Saudara-saudaraku sekalian,
Dengan berzikir kepada Allah SWT, kita akan merasakan ketenangan hati yang luar biasa. Kita akan merasakan keimanan dan ketaqwaan yang meningkat. Kita akan merasakan kebahagiaan dan kesuksesan yang berkah. Kita akan merasakan perlindungan dan pertolongan yang nyata. Kita akan merasakan kecintaan dan keridhaan yang abadi.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita ketenangan hati di dunia dan akhirat serta menjadikan kita hamba-hambaNya yang selalu berzikir kepadaNya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ.
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِوَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ***(Dadang Irsyam)
tag: khutbah jum`at, ketenangan hati, kehidupan