

inNalar.com – Khutbah Jumat singkat tema dakwah dibuka dengan penjelasan Al Quran surat An Nahl ayat 125 terkait perintah agar menyeru kepada Allah SWT.
Caranya bukan sembarangan, sesuai ayat tersebut Khutbah Jumat singkat menjelaskan pula bahwa tema dakwah pertama harus dengan hikmah.
Selanjutnya tema dakwah dalam Khutbah Jumat singkat ini disebutkan harus denga npelajaran yang baik, atau ketiga melalui bantahan terbagus.
Baca Juga: Mahfud MD Positif Covid-19 Usai Pulang Ibadah Haji, Begini Kondisinya Sekarang
Khutbah Jumat singkat selanjutnya menerangkan faktor-faktor penting terkait tema dakwah, pertama dari sisi da’i yang mana diharuskan berkualitas memadai.
Kemudian Khutbah Jumat singkat mengungkap hal penting kedua yaitu materi tema dakwah tersebut, dimana sudah seharusnya disiapkan komperehensif.
Dikutip inNalar.com dari laman Suara Muhammadiyah pada Senin, 18 Juli 2022 Khutbah Jumat singkat ini tidak dilengkapi muqadimah atau pembukaan dan penutupnya.
Baca Juga: Pesawat Tempur T50i Golden Eagle TNI AU Jatuh di Blora, Jawa Tengah: Dimungkinkan Ada Korban Jiwa
Sehingga dipersilahkan bagi yang berminat mengangkat tema dakwah untuk Khutbah Jumat singkat pada pekan ini menyiapkannya lebih bebas secara mandiri.
Khutbah Jumat singkat pertama
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Pada kesempatan yang baik dan berbahagia ini, guna mencapai mardhatillah, mari kita bersama-sama kita tingkatkan prestasi iman dan takwa kita terhadap Allah SwT.
Dengan berupaya melaksanakan perintah-perintah Allah serta sekaligus meninggalkan larangan-larangan-Nya.
Demikian pula segenap puji syukur, tak lupa kami panjatkan kehadirat Allah SwT, Tuhan yang telah memberi kepada kita kesempatan dan kesehatan sehat wal afiat.
Hingga kita sempat memenuhi panggilan untuk menunaikan ibadah shalat berjamaah Jum’at di masjid ini dengan baik.
Untuk selanjutnya, pada kesempatan yang baik ini pula, perkenankanlah kami menyampaikan khutbah Jum’at kali ini dengan mengambil judul: Dakwah.
Semoga dengan judul ini, mudah diserap dipelajari serta menambah wawasan pengertian dan pemahaman.
Serta pengamalan bagi para jamaah, wabil khusus para da’i yang senantiasa bertugas di lapangan.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nahl 125:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dalam ayat tersebut di atas, berkesimpulan dapat dipetik pelajaran bahwa ada tiga macam metoda (cara) pendidikan dalam berdakwah:
Dengan hikmah, yakni dengan ucapan yang baik, jelas tegas dan benar, bisa memberi membedakan antara yang baik dan batil.
Dengan bentuk pelajaran yang baik, sehingga dapat meresap ke dalam hati sanubari (dengan cara persuasif).
Dengan cara berdialog atau berdiskusi, dilakukan dengan cara yang baik, tertib lancer dan menghasilkan (sukses).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Selain uraian tersebut di atas. Di sini perlu kami tambahkan beberapa hal yang berkaitan khusus masalah berdakwah.
Dengan harapan dapat menambah wawasan pengertian dan pemahaman bagi para da’i atau mubaligh kita dalam melaksanakan tugas di lapangan.
Baca Juga: Ivana Trump Meninggal karena Benturan Benda Tumpul, Cek Profil Ivana Trump Mantan Istri Donald Trump
Selanjutnya, agar dakwah kita dapat berhasil baik (sukses) optimal dan maksimal mampu memberikan kontribusi ukhuwah Islamiyah serta ketahanan nasional.
Maka sangat perlu mengkaji, mempelajari beberapa faktor penunjang adalah sebagai berikut:
Yaitu faktor da’i, faktor materi, faktor menejemen, faktor organisasi, dan faktor objek.
1. Faktor Da’i
Da’i harus bermutu dan berkualitas yang memadai, dalam arti memiliki kapasitas kepribadian yang baik (positif).
Da’i tidak usah merasa pandai, tetapi pandai merasa. Mengetahui apa yang diucapkan, meskipun tak perlu diucapkan semuanya.
Da’i seorang komunikator dan pemimpin umat. Oleh sebab itu, da’i diharapkan mampu memberi kedamaian dan kesejukan bagi umat, bersikap:
ing ngarso sung tulodo, ing madio mangun karso, tutwuri handayani.
Baca Juga: Gus Baha Terbaru 2022: Jatah Rezeki Setiap Orang Ternyata Mempengaruhi Cepat Lambatnya Kematian
2. Faktor Materi
Pada era globalisasi, jelas dakwah harus dipersiapkan dengan materi yang komprehensif, memenuhi selera kebutuhan umat.
Dakwah bukan sekadar menyampaikan ajaran agama secara sempit, namun harus bisa mengetengahkan ajaran agama sebagai sistem ibadah secara luas.
Termasuk aspek social ekonomi, etika, estetika, hankam dan lain-lain dengan materi yang pas, sejalan tuntutan zaman, situasi dan kondisi yang dihadapi.
3. Faktor menejemen.
Dakwah perlu dikelola dan ditangani secara proporsional dan dilaksanakan secara proporsional pula.
Namun demikian tidak berarti menjadikan dakwah segabai lahan profesi yang bersifat komersial. Mengapa demikian?
Hal ini perlu disinggung mengingat ada sementara da’i pandai berhitung untung rugi, sehingga aspek imbalan merupakan pertimbangan utama.
Baca Juga: Gelombang 37 Kartu Prakerja Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya di sini!
Jelas, dakwah bukan lahan profesi, melainkan panggilan suci yang harus disambut dan ditunaikan secara tulus ikhlas.
4. Faktor Organisasi
Seirama dengan perkembangan kemajuan zaman, berkembang pula aspirasi masyarakat.
Oleh sebab itu dakwah masa kini tidak cukup hanya dengan cara amatiran.
Melainkan perlu didukung adanya seperangkat sarana dan prasarana yang memadai serta wadah organisasi yang mapan dan tangguh.
Dengan wadah ini menejemen dan materi dakwah dirumuskan secara baik dan relevan.
Baca Juga: Begini Cara Menanam Cabe Rawit dalam Pot, Cocok untuk yang Punya Lahan Sempit
5. Faktor Objek
Ada dua sasaran yang kedua-duanya sangat penting. Keluar bersifat pengembangan dan perluasan.
Sedangkan ke dalam bersifat penyegaran, penghayatan pengalaman agama.
Benar-benar sesuai cocok dengan kaidah-kaidah Islamiyah yang mengutamakan perdamaian, dan kebersamaan, bukan sebaliknya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Demikianlah uraian singkat khutbah Jum’at berkaitan masalah dakwah, yang dapat kami sampaikan pada kesempatan siang hari ini. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 5 Cara Menanam Cabe Merah di Lahan, Cocok untuk yang Punya Lahan Luas dan Ingin Jadi Petani Cabai
Khutbah Jumat singkat ini disusun oleh Asfari Mukri, cukup pendek bukan.***