

InNalar.com – Setiap pegawai memiliki hak untuk cuti. Sama halnya dengan pegawai PPPK.
Terutama bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah memiliki hak untuk cuti.
Beralih dari PNS, apakah seorang PPPK juga memiliki hak cuti yang sama dengan PNS?
Sesuai dengan peraturan BKN Nomor 7 Tahun 2021 yang mebahas tentang perubahan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 24 Tahun 2017 tentang tata Cara pemberian Cuti PNS.
Cuti sendiri adalah keadaan dimana seorang pegawai tidak masuk kerja yang diizinkan dalam waktu yang telah ditentukan.
Sama halnya dengan PPPK, pegawai PPPK ini memiliki hak cuti layaknya PNS.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Breaking News! Evan Dimas Resmi Gabung PSIS Semarang
Terdapat 4 jenis cuti untuk pegawai PPPK, berikut penjelasannya:
1. Cuti Tahunan
Cuti tahunan yang diberikan kepada pegawai PPPK ini memiliki beberapa syarat dan ketentuan;
a. Sudah bekerja paling sedikit adalah 1 tahun secara terus menerus
b. Cuti tahunan diberikan paling lama 12 hari kerja
Baca Juga: Siap Terima Rezeki di Januari 2024, Pensiunan Janda Duda Golongan I hingga IV Akan Alami Kenaikan Gaji yang Signifikan
c. Tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan (cuti tahun diberikan paling lama 18 hari kerja dengan masa perjanjian kerja di atas 2 tahun)
d. Tidak digunakan selama 2 tahun atau lebih secara berturut-turut.
e. Cuti tahunan akan digunakan ditempat yang sulit untuk berhubungannya (ditambah 6 hari dalam kalender)
2. Cuti sakit
Cuti sakit yang diberikan kepada pegawai PPPK ini miliki tata cara dan ketentuan berikut ini:
a. 1 hari (dengan ketentuan menyampaikan surat keterangan sakit dan melampirkan surat keterangan dokter)
b. 2 -14 hari (dengan catatan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti dan melampirkan surat keteragan dokter.
c. Terkena kecelakaan kerja, (berhak untuk cuti sakit sampai dengan akhir masa hubungan erjanjian kerja).
d. Gugur kandungan (berhak untuk cuti sakit, dan paling lama satu setengah bulan dengan mangajukan permintaan cuti secara tertulis kepada pejabat yang berwenang).
3. Cuti Melahirkan
Cuti melahirkan untuk kelahiran anak pertama sampai dengan kelahiran anak ketiga. Cuti melahirkan ini diberikan dalam kurun waktu 3 bulan.
4. Cuti bersama
Cuti bersama sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh keputusan Presiden, cuti bersama ini tidak mengurangi cuti tahun PPPK.
Sebagai catatan, pegawai PPPK saat sedang menjalani cuti tahunan maupun cuti bersama dapat seketika dipanggil kembali bekerja oleh pejabat berwenang terkait apabila terdapat kepentingan dinas yang mendesak.
Dalam situasi mendesak, saat pegawai PPPK tidak dapat menunggu keputusan dari PPK pejabat tertinggi dimana pegawai PPPK tersebut bekerja.
Di tempat kerja dapat memberikan isin sementara waktu secara tertulis untuk menggunakan hak cuti, sedangkan pemberian izin sementara harus cepat diberitahukan kepada PPK.
Demikian adalah tata cara dan ketentuan pemberian cuti untuk PPPK, semoga bermanfaat.***