Tasikmalaya Punya Bendungan Termahal di Indonesia, Peras Dana Besar Tapi Pembangunannya Lelet?

inNalar.com – Pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menjadi sorotan publik.

Proyek Nasional Jawa Barat yang dimulai sejak tahun 2016 ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Agustus 2024, setelah memakan waktu delapan tahun untuk diselesaikan.

Dengan total biaya mencapai Rp 3,5 triliun, bendungan di Kabupaten Tasikmalaya ini menjadi salah satu proyek infrastruktur termahal di Indonesia.

Baca Juga: Didulang Arab Saudi Rp1,15 Triliun, Megaproyek PLTS Terapung Kebanggaan Jawa Barat Ini Kapasitasnya Jumbo

“Ini adalah bendungan yang menelan biaya paling besar,” ucap Presiden Joko Widodo saat peresmian Agustus lalu, dikutip dari laman Presiden RI. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Waduk Leuwikeris pada Kamis, 29 Agustus 2024 lalu.

Jokowi menyebutkan bahwa infrastruktur kelola air ini menelan biaya termahal di antara proyek-proyek bendungan lainnya.

Baca Juga: Terbesar ke-2 Indonesia, PLN Gaet Hongkong Bangun PLTS Terapung di Malang: Produksi Listrik 218 GWh!

Sebagai informasi, waduk yang diklaim sebagai infrastruktur kelola air termahal di Indonesia ini terletak di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.

Pembangunan ini ditandai dengan pemasangan replika kujang, senjata khas Jawa Barat, oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden tiba di area bendungan sekitar pukul 11.15 WIB bersama Ibu Negara Iriana dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca Juga: Kota Baru di Bandung Barat? Tiga Daerah di Kabupaten Bandung Barat Ini Diproyeksi Terkena Rencana Pemekaran

Presiden turut serta didampingi oleh pejabat pemerintah daerah provinsi dan kabupaten dari Ciamis dan Tasikmalaya.

Jokowi juga disambut oleh warga Manonjaya dan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, saat melintasi jalan menuju lokasi peresmian Bendungan Leuwikeris.

Sejak pagi hari, warga telah menunggu kedatangan Jokowi yang melakukan perjalanan darat dari Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Jawa Barat Segera Miliki Kota Baru Seluas 95,56 KM Persegi, Wilayah Ini Bakal Lepas dari Kab Bandung Barat

Waduk termahal RI di Jawa Barat ini pun memiliki luas genangan 243 hektar dan mampu menampung air hingga 81 juta meter kubik.

Proyek ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk pengendalian banjir, pembangkit listrik, dan irigasi untuk sekitar 11.200 hektar lahan pertanian.

Meski dinobatkan menjadi waduk termahal di Indonesia, proses pembangunannya yang memakan waktu lama, yakni selama 8 tahun. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan kritik dari masyarakat.

Baca Juga: Rencana Pemekaran Kabupaten Bandung Barat, Dua Kecamatan di Jawa Barat Ditarik ke Kota Baru

Selain manfaatnya, pembangunan bendungan ini juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan.

Pembangunan bendungan sering kali mengakibatkan perubahan ekosistem lokal, termasuk hilangnya habitat bagi flora dan fauna.

Selain itu, genangan air yang luas ini dapat menyebabkan perubahan iklim mikro di sekitar area bendungan.

Pemerintah telah berupaya untuk meminimalkan dampak negatif ini dengan melakukan berbagai langkah mitigasi.

Baca Juga: 5 Kecamatan Menyatu, Kabupaten Deli Serdang Akan Bentuk Daerah Baru Seluas 670 KM Persegi

Seperti penanaman kembali pohon dan pembuatan koridor ekologi untuk satwa liar.

Meskipun demikian, pemerintah optimis bahwa bendungan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi wilayah sekitarnya.

Selain itu, bendungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan air dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya dan sekitarnya.***

Rekomendasi

Tasikmalaya Punya Bendungan Termahal di Indonesia, Peras Dana Besar Tapi Pembangunannya Lelet?

inNalar.com – Pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menjadi sorotan publik.

Proyek Nasional Jawa Barat yang dimulai sejak tahun 2016 ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Agustus 2024, setelah memakan waktu delapan tahun untuk diselesaikan.

Dengan total biaya mencapai Rp 3,5 triliun, bendungan di Kabupaten Tasikmalaya ini menjadi salah satu proyek infrastruktur termahal di Indonesia.

Baca Juga: Didulang Arab Saudi Rp1,15 Triliun, Megaproyek PLTS Terapung Kebanggaan Jawa Barat Ini Kapasitasnya Jumbo

“Ini adalah bendungan yang menelan biaya paling besar,” ucap Presiden Joko Widodo saat peresmian Agustus lalu, dikutip dari laman Presiden RI. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Waduk Leuwikeris pada Kamis, 29 Agustus 2024 lalu.

Jokowi menyebutkan bahwa infrastruktur kelola air ini menelan biaya termahal di antara proyek-proyek bendungan lainnya.

Baca Juga: Terbesar ke-2 Indonesia, PLN Gaet Hongkong Bangun PLTS Terapung di Malang: Produksi Listrik 218 GWh!

Sebagai informasi, waduk yang diklaim sebagai infrastruktur kelola air termahal di Indonesia ini terletak di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.

Pembangunan ini ditandai dengan pemasangan replika kujang, senjata khas Jawa Barat, oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden tiba di area bendungan sekitar pukul 11.15 WIB bersama Ibu Negara Iriana dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca Juga: Kota Baru di Bandung Barat? Tiga Daerah di Kabupaten Bandung Barat Ini Diproyeksi Terkena Rencana Pemekaran

Presiden turut serta didampingi oleh pejabat pemerintah daerah provinsi dan kabupaten dari Ciamis dan Tasikmalaya.

Jokowi juga disambut oleh warga Manonjaya dan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, saat melintasi jalan menuju lokasi peresmian Bendungan Leuwikeris.

Sejak pagi hari, warga telah menunggu kedatangan Jokowi yang melakukan perjalanan darat dari Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Jawa Barat Segera Miliki Kota Baru Seluas 95,56 KM Persegi, Wilayah Ini Bakal Lepas dari Kab Bandung Barat

Waduk termahal RI di Jawa Barat ini pun memiliki luas genangan 243 hektar dan mampu menampung air hingga 81 juta meter kubik.

Proyek ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk pengendalian banjir, pembangkit listrik, dan irigasi untuk sekitar 11.200 hektar lahan pertanian.

Meski dinobatkan menjadi waduk termahal di Indonesia, proses pembangunannya yang memakan waktu lama, yakni selama 8 tahun. Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan kritik dari masyarakat.

Baca Juga: Rencana Pemekaran Kabupaten Bandung Barat, Dua Kecamatan di Jawa Barat Ditarik ke Kota Baru

Selain manfaatnya, pembangunan bendungan ini juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan.

Pembangunan bendungan sering kali mengakibatkan perubahan ekosistem lokal, termasuk hilangnya habitat bagi flora dan fauna.

Selain itu, genangan air yang luas ini dapat menyebabkan perubahan iklim mikro di sekitar area bendungan.

Pemerintah telah berupaya untuk meminimalkan dampak negatif ini dengan melakukan berbagai langkah mitigasi.

Baca Juga: 5 Kecamatan Menyatu, Kabupaten Deli Serdang Akan Bentuk Daerah Baru Seluas 670 KM Persegi

Seperti penanaman kembali pohon dan pembuatan koridor ekologi untuk satwa liar.

Meskipun demikian, pemerintah optimis bahwa bendungan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi wilayah sekitarnya.

Selain itu, bendungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan air dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tasikmalaya dan sekitarnya.***

Rekomendasi