

inNalar.com – Pemerintah telah membuat suatu terobosan melalui pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di Sumatera Utara sejak 2014 silam.
Lokasi Kawasan Ekonomi Khusus tersebut berada di Simalungun, Sumut dan dikneal dengan Sei Mangkei.
Letak dari KEK ini sangat strategis karena berada di sumber pasokan minyak sawit menjadi salah satu daya dukung untuk industri pengolahan minyak sawit serta turunannya.
Pada tahun 2015, area ini diresmikan langsung oleh presiden Joko Widodo.
Kegiatan utama di Sei Mangkei adalah industri pengolahan kelapa sawit, pengolahan karet, pariwisata dan logistik.
Area seluas 2.000,77 hektar ini difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri kelapa sawit dan karet hilir berskala besar dan berkualitas internasional.
Dilansir inNalar.com dari mediakeuangan.kemenkeu.go.id, kawasan ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara III melalui anak perusahaannya yakni PT Kawasan Industri Nusantara.
PT Kawasan Industri Nusantara bertugas menjalankan kegiatan usaha yang terpusat dalam pembangunan, pengelolaan, dan pemasaran KEK Sei Mangkei.
Hingga kini, telah ada 18 perusahaan yang terdaftar di area ini seperti Unilever, INL, Aice, dan sebagainya.
Namun, yang telah beroperasi masih 7 perusahaan dan yang lainnya dalam tahap konstruksi.
Area ini telah dilengkapi dengan seluruh basic utilities yang diperlukan oleh pelaku usaha seperti suplai air bersih, manajemen limbah, listrik, dan gas.
Selain itu, akses jalan juga sudah dibangun sehingga pada prinsipnya sudah siap untuk mendukung operasional tennant.
Pada tahun 2031, kawasan ini diproyeksikan bisa menyerap tenaga kerja hingga 83.304 orang.
Maka dari itu, biaya yang digelontorkan untuk membangun kawasan ini juga tak main-main.
Diperkirakan, KEK Sei Mengkei telah menarik investasi hingga Rp129 triliun.
Harapannya investasi di kawasan ini dari tahun ke tahun bertambah, penyerapan tenaga kerja juga bertambah, nilai devisa ekspornya juga bertambah untuk mendukung perekonomian skala nasional.***