

inNalar.com – Hingga menginjak tahun 2024, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID tetap berkomitmen untuk menggarap industri pertambangan di Kalimantan Barat.
Meskipun sempat mangkrak beberapa bulan, proyek yang dilokasikan di Kalimantan Barat tersebut tetap pasang target.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi mind.id, proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) ditarget selesai pada tahun 2024.
Sedangkan, untuk opreasionalnya, pabrik smelter alumina tersebut ditargetkan akan mulai berjalan pada tahun 2025 mendatang.
Adapun nilai anggaran yang telah ditetapkan untuk pembangunan megaproyek smelter tersebut.
Mengutip dari laman resmi perusahaan mind.id, proyek tersebut didanai anggaran senilai 830 juta dolar AS.
Adapun titik lokasi pembangunan pabrik smelter ini yakni berada di Kampung Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Pembangunan proyek yang disokong dana senilai 830 juta dolar AS tersebut, diketahui telah dimulai sejak tahun 2019 lalu.
Pada saat ini, pembangunan pabrik ditargetkan untuk selesai pada tahun 2023.
Namun karena beberapa hal, pengerjaan proyek pembuatan pabrik peleburan bauksit menjadi aluminia tersebut terpaksa harus terhenti terlebih dahulu.
Proyek ini kembali digarap oleh kontraktor setelah beberapa permasalahan selesai.
Hingga akhirnya, pada bulan September 2023 lalu, diketahui proyek yang digarap di Kalimantan Barat tersebut telah mencapai proges sebesar 58 persen.
Diharapkan, setiap harinya pembangunan proyek yang menelan anggaran dana 830 juta dolar AS tersebut terus berproges agar segera rampung.
Sebelumnya, diketahui bahwasannya proyek yang digarap di Kalimantan Barat ini masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Namun, pada tahun 2022 lalu, nama proyek ini dicabut dari PSN setelah terbitnya Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022.
Pencabutan nama proyek dari PSN diketahui karena disebabkan oleh molornya pengerjaan proyek akibat permasalahan dari para pemegang konsorsium EPC.
Harapannya, proyek ini kembali dicantumkan pemerintah ke dalam daftar Proyek Startegis Nasional, sehingga penyelesaian proyek akan lebih cepat.***