Tak Punya Waktu Malam, Pulau di Tengah Samudera Ini Disinari Matahari Selama 24 Jam, Warga Jadi Cepat Capek?

inNalar.com – Pulau yang terdapat di bagian utara Islandia ini memiliki fenomena yang unik, dengan tidak adanya waktu malam di pulau ini.

Seperti yang kita ketahui jika siklus pergantian siang dan malam akan secara teratur berganti di seluruh bagian bumi. Namun hal ini tidak berlaku bagi Pulau Grimsey.

Jika pada umumnya malam hari akan dapat dirasakan pada pukul 19.00 tapi di Pulau Grimsey mempunyai pemandangan yang berbeda, baik pada pukul 12 atau 01.00 dini hari pulau ini tetap disinari matahari.

Baca Juga: Berbobot 2.400 Ton, Jembatan Tol Kalikuto Jawa Tengah Jadi Proyek Pertama yang Strukturnya Dirakit di Lokasi

Hal ini ternyata tidak terlepas dari letak geografis yang ada di Pulau Grimsey, terletak di 40 kilometer lepas pantai utara Islandia atau berada di lingkar arktik.

Diketahui jika setiap kawasan yang berada dekat dengan lingkar arktik dikenal dengan julukan tanah matahari tengah malam yang mencakup kawasan Norwegia, Islandia, Swedia dan beberapa kawasan lain.

Ada juga yang menyebut fenomena ini sebagai fenomena Midnightsun atau Matahari tengah malam.

Baca Juga: Tewaskan Satu Orang! HRD Pabrik Tisu PT Sun Paper Mojokerto Ungkap Insiden Kebakaran dan Penyebabnya

Dilansir inNalar.com dari Youtube Jelajah Bumi, matahari tengah malam ini merupakan fenomena alam yang terjadi saat matahari masih terlihat di tengah malam terutama pada cuaca cerah dan bulan-bulan musim panas di bagian utara lingkar artik.

Saat memasuki musim panas matahari di Pulau Grimsey akan bersinar selama 24 jam dengan tidak adanya malam hari.

Pulau ini mempunyai efek samping bagi kesehatan tubuh manusia, siang hari yang lebih panjang akan mempengaruhi siklus tidur manusia sehingga sulit untuk mengatur waktu tidur.

Baca Juga: Kuras APBN Rp880 Miliar, Bendungan di Blora Jawa Tengah Ini Mampu Suplai Air Baku ke 2 Daerah Rawan Kering

Selain itu terdapat efek lainnya yakni tidak adanya malam di Pulau Grimsey ini akan menimbulkan suasana hati yang buruk, kelelahan bahkan menyebabkan kebingungan pada otak.

Namun meski tidak disinggahi malam, pulau ini memiliki luas 5 kilometer persegi dan dihuni oleh hampir 100 orang.

Masyarakat disana umumnya menggantungkan kehidupan mereka pada hasil bumi atau hasil laut, sebagian dari mereka ada pula yang mengandalkan pada sektor pariwisata.

Permukiman kecil ini memiliki beberapa bangunan yang disediakan untuk menyambut para turis seperti, penginapan, cafe hingga bandara kecil untuk dapat menghubungkan pusat kota.

Selain itu pulau kecil ini juga memiliki beberapa fasilitas seperti pelabuhan kecil, sekolah hingga pusat komunitas.

Umumnya pulau ini dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin berkunjung ke lingkar artik dan juga ingin melihat keindahan dari burung puffin yang bersarang di sekitar tebing di sepanjang garis pantai Grimsey.***

 

Rekomendasi