Tak Produktif 25 Tahun, Bekas Lahan Kelapa Sawit di Papua Ini Disulap Jadi Area ‘Food Estate’ Seluas 500 Hektar

inNalar.com – Salah satu upaya pemerintah dalam menciptakan lumbung pangan baru di tanah air adalah dengan mengembangkan lahan pertanian.

Salah satu program yang saat ini tengah dijalankan yakni Food Estate Keerom yang ada di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.

Food Estate Keerom berdiri di atas lahan kelapa sawit seluas 500 hektare yang sudah tidak produktif selama 25 tahun lamanya.

Baca Juga: Pastikan Keselamatan 24.000 Pekerja, Perusahaan Tambang Batu Bara di Kalimantan Timur Ini Terapkan 2 Teknologi AI, Apa Aja?

Lahan yang sudah tidak produktif ini kemudian diubah menjadi area pertanian jagung dengan potensi produksi dan ekonomi yang jauh lebih tinggi.

Melansir dari laman SDA PUPR, penyiapan lahan pertanian ini dilakukan lewat Direktorat Irigasi dan Rawa cq. Balai Wilayah Sungai Papua.

Pada proses awalnya dilakukan terlebih dahulu yang namanya Land Clearing seluas 500 hektare. Selanjutnya, dilakukan pengerjaan saluran drainase.

Baca Juga: Sering Terkena Banjir, Proyek Jembatan Double Box di Jabar yang Membentang di Atas Sungai Ini Akhirnya Rampung, Panjangnya…

Mulai dari saluran primer sampai dengan saluran sub-kuarter sepanjang kurang lebih 560 km.

Tidak hanya itu, dilakukan pula proses pembajakan dan penggemburan tahan seluas 496 hektare sehingga lahan siap ditanami.

Terakhir, dilakukan pula pengerjaan jalan usaha tani sepanjang 13 kilometer dengan fungsi untuk memudahkan akses pengangkutan hasil pertanian.

Baca Juga: Inter Milan Full Senyum, Hakan Calhanoglu Pilih Bertahan Meski Diiming-imingi Mahar Fantastis Klub Liga Arab Saudi

Ismail Widadi selaku Direktur Irigasi dan Rawa menegaskan bahwa pengelolaan lahan Food Estate Keerom ini sudah siap diserahterimakan kepada pemerintah kabupaten setempat.

Proses serah terima sendiri telah dilakukan pada 16 Desember 2023 lalu di Kampung Wambes. Dengan begitu, masyarakat nantinya sudah bisa mulai melakukan penanaman jagung.

Pemerintah Kabupaten Keerom juga bertanggung jawab untuk menyediakan 150 ton pupuk urea.

Baca Juga: Serap Rp15 Triliun! Maluku Utara Cetak Sejarah Usai Punya Pabrik Nikel Terbesar, Tapi Produksinya Cuma…

Nantinya, Kementerian Pertanian juga ikut membantu dengan menyediakan sekitar 7,5 ton dan 50 ton pupuk NPK.

Sedangkan Balai Wilayah Sungai Papua bertugas untuk mengelola saluran irigasi baik itu yang primer, sekunder, maupun tersier.

Hadirnya lahan pertanian ini sendiri diharapkan dapat menjadi kado manis dari Kementerian PUPR di akhir tahun bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Megaproyek Rp45 Miliar Diduga Pakai Barang Bekas! Pembangunan Bandara Internasional di Maluku Utara Tak Sesuai Standar?

Tentu perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menanam jagung bukan yang lainnya.

Selain itu, lahan food estate yang sudah disediakan diharapkan juga dapat mendukung ketahanan pangan secara nasional.

Termasuk meningkatkan daya saing produk lokal, mendongkrak perekonomian di Kabupaten Keerom, serta menekan komoditas impor pangan. ***

 

Rekomendasi